Omzet naik 90% di 2022, Klinko Karya Imaji (KLIN) Proyeksikan Peningkatan Omzet 140% di 2023

LAN • Tuesday, 9 May 2023 - 15:36 WIB

Gresik - Semenjak pandemi, kebutuhan masyarakat akan produk alat kebersihan semakin meningkat, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pola hidup bersih dan sehat. 

Pada 2021, riset i-Price menunjukkan jumlah pencarian produk home living di e-commerce meningkat sebesar 85% dibandingkan tahun 2019. Hal ini menunjukkan potensi produk home living, salah satunya alat kebersihan masih sangat besar, khususnya di pasar domestik.

Berdasarkan hal tersebut, Klinko Karya Imaji (KLIN) menggarap bisnis peralatan rumah tangga berupa alat kebersihan seperti mop atau pel lantai, keset, dan serbet untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik. 

Pada Agustus 2022 lalu, KLIN melakukan Initial Public Offering (IPO) dan mendapatkan dana sebesar Rp23 miliar untuk modal tambahan guna memperluas skala bisnisnya. Dana IPO digunakan untuk penambahan aset tetap berupa pabrik, mesin, dan persediaan bahan baku.

Hal ini berpengaruh  cukup besar terhadap kenaikan omzet penjualan. Penjualan KLIN paska IPO pada Q4 2022 mencapai 30% sebesar Rp2,2 Miliar dari total omzet penjualan Rp7,5 miliar sepanjang 2022. Penambahan aset dari hasil IPO membuat total aset KLIN bertumbuh 84% menjadi Rp44,6 miliar dari tahun 2021 yaitu Rp24,2 miliar. Selain itu, ekuitas KLIN juga meningkat 206% menjadi Rp33,4 miliar dari Rp10,8 miliar di tahun 2021. Pertumbuhan aset juga menyebabkan omzet penjualan KLIN pada 2022 meningkat 90% menjadi Rp7,5 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Selain pasar domestik, peminat produk KLIN juga berasal dari berbagai negara seperti Italia, Singapura, Brasil, Yunani, Korea Selatan, Muritius, Oman, Amerika Serikat, dan Malaysia. Sepanjang tahun 2022, ekspor produk KLIN mencapai nilai Rp703.5 juta dengan produk yang paling banyak diekspor adalah alat pel. 

Selama ini, KLIN melayani pasar luar negeri dengan mekanisme private label. Hal ini dikarenakan KLIN melihat potensi private label cenderung lebih diminati distributor global karena fleksibilitas penggunaan banyak merek.

Selain itu, KLIN fokus memperkuat kerja sama dengan modern channel, B2B partner, dan e-commerce serta peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mendukung strategi KLIN dalam rangka pencapaian omzet sebesar Rp33 miliar pada tahun 2026. Adapun kebutuhan SDM ini memberikan pos beban sebesar Rp1 milyar. 

Bandung dipilih sebagai tempat gudang penyanggah produk KLIN agar dapat membantu mempercepat pengiriman untuk pasar Indonesia bagian barat. Meskipun begitu, KLIN tetap membukukan keuntungan EBITDA tahun 2022 yang naik 12% dibanding tahun 2021.

“Kami menargetkan omzet penjualan KLIN tahun ini sebesar Rp18 miliar secara keseluruhan, dengan proyeksi kontribusi dari segmen pasar retail sebesar Rp14 miliar, pasar ekspor sebesar Rp3 miliar, dan pasar e-commerce sebesar Rp1 miliar,” ujar Anggun Satriya Supanji, Direktur Utama PT Klinko Karya Imaji Tbk. 

Pada 2022 lalu, pasar domestik memberikan kontribusi 90% dari total penjualan Perseroan. KLIN akan memperkuat pasar domestik dengan memperluas jaringan distributor, e-commerce dan mengeluarkan varian produk baru serta menggenjot pasar ekspor untuk memenuhi target penjualan pada 2023.

“Kami optimis dengan dukungan jaringan ritel MR.DIY Malaysia yang memiliki 894 gerai di Malaysia. Hal ini akan semakin memperkuat brand KLINKO dan mempercepat pemenuhan target penjualan di tahun 2023,” pungkasnya. (Salsa)