Gerah Kerap Dijadikan Tameng, Penduduk Papua Angkat Senjata Lawan KKB

FAZ • Wednesday, 26 Apr 2023 - 20:37 WIB

Jakarta - Penduduk setempat di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah ikut pasang badan melawan kelompok kriminal bersenjata (KKB) atau Kelompok Separatis Teroris (KST) dengan mengangkat senjata. Pasalnya, warga sudah gerah karena kerap dijadikan tameng pada tiap aksi brutal dan teror KKB.

"Karena itu masyarakat pun angkat panah untuk mengusir KKB apabila datang ke kampung mereka," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Herman Taryaman dalam keterangannya, Selasa (26/4/2023).

Ia menyampaikan bahwa masyarakat sudah resah atas aksi KKB terutama dalam dua hari berturut-turut sejak 24-25 April yang membuat nyawa warga menjadi terancam. Saat kontak tembak terjadi, warga dipaksa dijadikan pelindung mereka sehingga situasi ini juga menyulitkan aparat keamanan untuk memukul mundur KKB.

"KKB selama ini seringkali menjadikan masyarakat sebagai tameng saat melarikan diri dari kejaran anggota TNI-Polri, hingga mengancam nyawa masyarakat," ucap Herman.

Sebelumnya, KKB Papua menggunakan 2 pucuk senjata api laras panjang berupaya menyerang aparat TNI Yonif 305/Tkr saat berada di Kampung Sambili menuju Kampung Kusage, Kabupaten Intan Jaya.

"Jadi terjadilah kontak tembak namun gerombolan KST atau KKB ini melarikan diri," kata Herman.

Gangguan tersebut membuat resah masyarakat di Kampung Sambili, Kampung Kusage, dan Kampung Mamba Bawah sehingga memicu keributan antara gerombolan KKB dengan masyarakat di kampung. Bahkan warga sempat mengusir kelompok ini keluar dari kampung.

Saat terjadi serangan, aparat keamanan langsung melakukan siaga mengantisipasi terjadi serangan gerombolan KST atau KKB.

"Di sana warga Kampung Bilogai berkumpul membawa busur dan panah berupaya mengusir gerombolan KST atau KKB dari kampung mereka," ungkapnya.

Kolonel Herman menambahkan, hal yang sama juga dilakukan oleh unsur Forkopimda Kabupaten Intan Jaya di mana mereka sepakat untuk melawan gerombolan KST atau KKB karena meresahkan dan membuat situasi tidak aman.

"TNI-Polri tentu akan berada di tengah-tengah masyarakat untuk memberikan rasa aman. Dan saat ini siaga 1 dilakukan, guna mengantisipasi adanya serangan susulan," jelas Herman.

Gerombolan KKB Papua juga dilaporkan menyerang dan menembak aparat keamanan Brimob Polri di Kampung Bilogai Kabupaten Intan Jaya.

Selain itu, KKB tidak hanya memanfaatkan warga menjadi tameng saat terjadi kontak tembak dengan aparat. KKB ternyata merekrut warga dari kalangan pelajar SMP dan SMA untuk bergabung lalu dipersenjatai ikut menyerang TNI.

"Ternyata kini terkuak cara-cara gerombolan KKB. Tak hanya menggunakan warga, baik perempuan atau mama-mama maupun anak-anak, bahkan mengajak memobilisir para remaja pelajar SMP/SMA untuk menyerang prajurit TNI yang sedang bertugas di Papua," ungkap Herman.

Herman mengatakan cara-cara yang digunakan KKB melanggar hak asasi manusia (HAM). Pihaknya menegaskan kejahatan KKB tidak bisa ditolerir.

"Jadi tidak salah apabila warga di Nduga maupun di Intan Jaya maupun di daerah lainnya mulai melakukan perlawanan kepada gerombolan KKB, karena keluarga ataupun anak anak mereka menjadi tumbal dari KKB," tegasnya.

Pihaknya pun mengimbau agar warga berhati-hati akan provokasi KKB. Herman mengimbau warga agar segera melapor ke aparat keamanan jika hal tersebut terjadi.

"Kita semua hati-hati dengan ajakan kepada para remaja pelajar oleh KKB. Jika ada maka bisa dilaporkan dan tentunya jangan terpengaruh," tandasnya.