Pagelaran Reog Diaspora Ponorogo Bersama Bupati dan Masyarakat

MUS • Tuesday, 25 Apr 2023 - 19:39 WIB

Ponorogo - Pagelaran Reog Ponorogo dalam acara halal bihalal Paguyuban Warga Ponorogo (PAWARGO) bersama Bupati, wakil Bupati, sesepuh reog, ulama dan tokoh masyarakat Ponorogo, telah diselenggarakan di depan Pendopo Kabupaten Ponorogo, pada hari Senin (24/4/2023).

Acara dihadiri dan ditonton hampir seribu orang diaspora Ponorogo yang berbaur bersama masyarakat. 

Acara dibuka oleh Ketua Umum PAWARGO, dilanjutkan sambutan Bupati Ponorogo dan doa bersama yang dipimpin mbah Poer, ulama dan tokoh Reog Ponorogo. 

Pada acara tersebut juga diserahkan  piagam penghargaan untuk sekitar 50 tokoh penggiat Reog Ponorogo, meliputi para mantan Pembarong, Jathilan, Ganongan, dan Pengrawit Reog. 

Ketua Umum PAWARGO, Susiwijono Moegiarso menyampaikan pagelaran ini menjadi acara tahunan yang sudah diselenggarakan kedua kalinya, dan akan terus diselenggarakan setiap Lebaran H+3 di Pendopo kabupaten Ponorogo. 

Acara ini ditujukan untuk mempererat silaturahmi dan membangun komunikasi dan networking, serta mewadahi para diaspora Ponorogo agar ikut berpartisipasi dan berkontribusi dalam membangun kabupaten Ponorogo. 

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko menyampaikan terima kasih dan berharap para diaspora ikut bersama-sama memikirkan dan berkontribusi untuk kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Ponorogo. 

Acara utama pagelaran Reog Ponorogo, dimeriahkan dengan 12 dadak merak, 12 orang penari Jathilan pilihan, 8 Ganongan dan Pengrawit serta para pendukung gelaran Reog. 

Dalam kesempatan ini, Wakil Bupati Lisdyarita ikut menari bersama 12 penari Jathilan dan 10 mantan penari Jathilan yang sudah purnakarya. 

Mbah Wondo, mantan Pembarong ternama di Ponorogo yang saat ini sudah berusia 69 tahun dan kadang masih ikut membarong reog, mengaku sangat terharu dengan penghargaan yang diberikan Bupati dan PAWARGO. 

Juga Bu Mujayanah, generasi pertama Jathilan perempuan di tahun 1985 (sebelumnya Jathilan dilakukan oleh laki-laki), merasa dihargai dan diapresiasi kiprahnya dalam seni budaya Reog sebagai penari Jathilan. 

Bupati Ponorogo juga menyampaikan, bersama para tokoh PAWARGO sedang terus berjuang menyampaikan ke Mendikbud Ristek dan menagih janji untuk mendaftarkan seni budaya Reog Ponorogo sebagai Warisan Tak Benda UNESCO pada tahun 2024.