Layanan Drive Thru Tukar Uang BI Jatim Resmi Ditutup

MUS • Monday, 17 Apr 2023 - 20:41 WIB

Surabaya - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur resmi menutup layanan drive thru penukaran uang tanpa turun, karena jumlah transaksi penukaran mencapai 80 persen dari total Rp12 triliun yang disediakan di Kota Surabaya.

"Hari ini penukaran terakhir, layanan dibuka sejak 25 Maret 2023. Khusus Surabaya kami sediakan Rp12 triliun untuk pemenuhan perbankan dan masyarakat, terserap 80 persen," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur Bandoe Widiarto kepada wartawan.

Layanan penukaran uang secara drive thru yang dibuka Bank Indonesia, sejak tanggal 25 Maret hingga 16 Mei 2023 sudah melayani belasan ribu orang.

"Catatan saya ada sekitar 15 ribu penukar yang dilayani drive thru ini, totalnya (penukaran) hampir Rp60 miliar," ujarnya.

Proses penukaran juga tak hanya dengan uang tunai saja, melainkan bisa dilakukan melalui model pembayaran digital Quick Response Code Indonesian Standart (QRIS).

Langkah itu sengaja diambil untuk memudahkan masyarakat dalam memanfaatkan layanan tersebut, khususnya bagi para pekerja.

"Kegiatan ini tidak perlu turun dari kendaraan. Jadi cukup di mobil atau di motor masing-masing. Drive thru kami laksanakan setiap Sabtu dan Minggu," katanya.

Bandoe mengaku khusus pada pekan ketiga dan keempat masa pemberlakuan penukaran uang, masyarakat sudah banyak yang beralih menggunakan model transaksi digital.

Artinya, mereka menukarkan saldo melalui QRIS dengan pecahan uang rupiah. Hal itu membedakan penerapan mekanisme pada kegiatan serupa pada tahun lalu.

"Minggu pertama kami menerapkan dua sistem, pertama go show (penukaran dengan tunai) dan QRIS. Setelah kami evaluasi, ternyata masyarakat sudah paham soal QRIS itu. Akhirnya, minggu kedua hanya lima persen untuk go show. Kemudian minggu ketiga dan keempat semuanya sudah QRIS," ucapnya.

Sementara, Anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia menilai model layanan penukaran uang yang disediakan oleh Bank Indonesia mampu menarik animo besar dari masyarakat.

"Hasil pembicaraan kami dengan beberapa penukar, mereka mengaku menikmati (model) penukaran ini, mereka mengatakan seperti wisata," ujarnya. (Her)