Inginkan Zhorra Anak Asuh Jenderal Dodik Wijanarko, Deli Singgih: Jadi Role Model Sukses Hidup Anaknya

ANP • Sunday, 16 Apr 2023 - 20:46 WIB

JAKARTA - Kasih ibu sepanjang jalan kasih anak sepanjang galah. Kasih sayang seorang ibu atau bapak sebagai orang tua yang diberikan kepada anaknya itu selamanya seumur hidup. Sedangkan kasih sayang anak yang diberikan kepada orang tua itu memiliki batasan. 

Hal ini yang mendasarkan Deli A Singgih dan istrinya Kiran Singgih mencurahkan segala yang mereka miliki untuk kebahagiaan Zhorrawar Singgih, putra semata wayangnya.

Berangkat dari perjalanan hidupnya, Deli Singgih sangat mengharapkan kehidupan yang berbeda bagi Zhorra, panggilan akrab putra kesayangannya.

Ia menginginkan Zhorra tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dibandingkan dirinya dan juga memiliki wawasan lebih luas. Hingga menjadikannya sebagai sosok yang lebih berkarakter, berkembang, dan menjadi seseorang yang memang sesuai yang dicita-citakan dirinya sendiri. Bukan hanya sebagai pengusaha seperti dirinya, namun juga kelak bisa menekuni profesi lainnya yang membanggakan dan bermanfaat untuk masyarakat.  Apakah itu dokter, insinyur, polisi maupun tentara, atau bisa jadi politisi yang negarawan.

Deli Singgih mengungkapkan jika anak satu-satunya yang kini berusia 8 tahun 7 bulan ini merupakan hartanya yang berharga, selain juga belahan hati istri tercinta, Kiran Singgih dan Ibundanya tercinta, Julia A. Singgih.

Karena itu, ia menginginkan Zhorra memiliki pandangan hidup lainnya selain dari hidup ayahnya yang dikenal sebagai seorang pengusaha dan politisi ini.

Adalah Letjen TNI (Purn) Dodik Wijanarko, SH
 C.Fr.A yang menjadi kiblat bagi keluarga Deli Singgih ini untuk belajar, berguru, dan menuntut ilmu kehidupan bagi kebaikan Zhorra di masa yang akan datang.

Komandan Pusat Polisi Militer TNI AD (Danpuspomad ke 28 tahun 2015) dan (ke 31 saat bertugas dari 9 April 2020 hingga 26 Januari 2021) ini, ungkap Deli, merupakan teman baiknya sejak tahun 1980-an. 

Persahabatan keduanya, saat  Dodk Wijanarko masih berpangkat Letnan Dua yang bertugas sebagai Danton di Paspampres (Bataliyon Protokoler Kenegaraan)

Dodik yang juga akrab dengan ayah Deli, sering bersilaturahmi sehingga tak pelak juga memengaruhi keduanya semakin akrab hingga melebihi keluarga sedarah. 

Dan keluarga kedua sahabat ini tidak pernah putus tali silaturahimnya hingga saat ini. Mereka  saling mengunjungi satu sama lain. 

Hingga 40 tahun lamanya sejak mereka berjumpa hingga sekarang, rasanya tidak ada tanda-tanda kedua sahabat lintas profesi dan lintas keyakinan tersebut terjadi perbedaan mendasar yang berakibat putusnya tali silaturahim keduanya.

"Mulai dari pangkat letnan hingga jenderal bintang tiga, rasanya dari diri Mas Dodik tidak ada yang berubah. Beliau masih tetap humble, egaliter, menunjukkan karakter yang selalu ingin bersahabat sebagai kakak atau adik yang saling menguatkan, saling melindungi, dan mengayomi serta berjiwa suka menolong, religius dan toleran. Namun juga tetap tegas bersikap," ujar Deli Singgih kepada suarakarya.id di sela-sela acara buka puasa bersama dan pengangkatan anak asuh Zhorra oleh Jenderal Dodik di resto Sate Khas Senayan, Jakarta, Sabtu (15/4/2023).

Acara tasyakuran dimana keluarga Jenderal Dodik Wijanarko mengangkat Zhorra sebagai anak asuh dan menyambut momentum tersebut di bulan Ramadan, bulan yang mulia ini juga dihadiri para sahabat keluarga besar Deli Singgih. Diantaranya seniornya di Partai Golkar, HR Agung Laksono yang sekarang adalah Anggota Wantimpres RI serta koleganya di bisnis dan sahabatnya di militer dan Polri.

Sedangkan dari pihak keluarga yang hadir selain istrinya, Kiran Singgih juga Ibunda dari Deli Singgih ibu Julia A. Singgih. 

"Jujur saya ingin anak saya satu-satunya ini (Zhorra) punya saudara juga, selain dari keluarga besar saya. Tapi juga memiliki saudara dari putra-putri Mas Dodik. Apalagi beliau sendiri, bagi saya, sudah lebih dari sekedar teman dan sahabat. Bahkan bisa dibilang, saya lebih dekat ke Dodik dibandingkan keluarga saya sendiri. Mas Dodik bagi saya, Kiran, dan Zhorra adalah spesial. Beliau adalah seorang family man sejati," ungkap Deli Singgih yang juga dikenal sebagai politisi senior Golkar ini.

Keharmonisan keluarga besar Dodik Wijanarko dengan istri, Ny Laili Horriyah dan ketiga putra-putri Letda Czi M Fachri Satya Prawira dan istrinya Nadhila Maharani, M Fiqih Prawira Adjie, dan Ayudhia Amelia Putri juga menjadi salah satu alasan, mengapa Deli merasa nyaman untuk menjadikan anaknya sebagai bagian keluarga besar Dodik.

"Dodik, selain memang sudah dekat dengan keluarga saya, juga memiliki pribadi yang sabar, bersahaja, dan santun, pemikirannya juga cocok dengan saya. Ditambah, istri saya juga setuju, jika anak saya menjadi bagian keluarga Dodik Wijanarko, sebagai kelanjutan dari persahabatan saya dengan Dodik," tutur Pendiri PT. Zakti Grup Indonesia ini.

Deli mengharapkan, anaknya juga bisa memiliki kakak dan adik dari putra-putri Dodik, sesuatu hal yang tidak Zhorra dapatkan sebagai anak tunggal.

"Anak saya mungkin akan melihat ini sebagai cara dia memiliki keluarga besar. Punya orangtua asuh, punya kakak asuh, bahkan punya keponakan asuh, yang belum dia miliki selama ini, karena dia anak saya satu-satunya. Anak semata wayang," ucap Deli yang nenek moyangnya berdarah India ini.

Dodik Wijanarko sendiri saat ini sudah memiliki 2 putra dan 1 putri, yang salah satu putra sulungnya mewarisi legacy sang ayah sebagai patriot bangsa, seorang tentara  yang berdinas di Kostrad, yang saat ini dikirim untuk menjalani tugas belajar di militer Amerika Serikat.

Sedangkan putri bungsunya juga akan menikah dengan idaman hatinya juga berasal dari kalangan militer, seorang Perwira di Kesatuan elit TNI AD, Kopassus. Serta putra keduanya berkarir sebagai bankir di Bank Mandiri.

Deli menuturkan jika sahabatnya Dodik ini adalah tipikal kalem, ceria namun tetap tegas bersikap dan bertindak.

"Saya hampir tidak pernah melihat dia marah. Cara menyelesaikan persoalan pun dengan cara dialog yang baik. Tidak pernah merendahkan orang. Namun juga tidak memuja muji hingga mabuk dengan pujian semu," ungkapnya.

"Dia berjuang tanpa massa, menang tanpa merendahkan atau mempermalukan lawan. Berwibawa tanpa mengandalkan kekuatan, kaya pun tanpa didasari kebendaan, sehingga saya melihat beliau sebagai role model yang sangat cocok untuk Zhorra. Saya ingin, Zhorra bisa mencontoh nilai kebaikan hal itu," beber Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar ini.

Apalagi, dengan hadirnya kakak asuh dari Keluarga Dodik Wijanarko, Zhorra bisa mengambil contoh baik dari cara berinteraksi dalam satu keluarga besar.

"Selama ini, saya lihat juga Zhorra selalu terjaga selama bermain dengan keluarga Mas Dodik. Dia pun bisa me-replikasi bagaimana interaksi dengan keluarga besar Mas Dodik ke kehidupannya sendiri. Apapun kehidupan dia di masa depan dan yang terpenting Zhorra merasa happy dengan pilihannya itu," pungkas Anggota MPK Kosgoro 1957 ini.

Kejujuran dan Keikhlasan 

Pada kesempatan yang sama, Jenderal 
Dodik Wijanarko juga mengisahkan hubungan dengan sahabatnya yang sudah dia anggap sebagai saudara kandung.

Ia mulai menjalin pertemanan dengan Deli Singgih pada kisaran umur 23 tahun.

"Kita bersahabat dan tidak saling merepotkan. Hingga saat ini anak-anak saya sudah dewasa. Ada yang menjadi perwira, ada yang di berkarir di Bank Mandiri dan bungsu saya pun sudah memiliki pendamping hidup dari Kopassus. Dan Zhorra pun sudah saya anggap anak saya sendiri. Karena memang hubungan baik antara saya dan ayahnya, melampaui saudara kandung Mas Deli," ungkap 
Dodik yang tecatat sebagai Irjen TNI pertama dari korp CPM sekaligus Danpuspomad bintang 3 pertama di posisi jabatan tersebut.

Ini artinya di era Jenderal Dodik memimpin, pecah telur terjadi.

Lebih lanjut Dodik menyatakan persahabatan yang terjalin dengan Deli ini adalah murni didasarkan ketulusan hati masing-masing dan menganggap Zhorra juga tulus akan dia asuh.

"Karena itu, saya menjadikan Zhorra sebagai anak asuh saya. Artinya Zhorra pun menjadi saudara dari anak-anak saya," tegasnya.

Dodik mengungkapkan alasan panjangnya memilih persahabatannya dengan Deli Singgih adalah karena kejujuran dan ketulusan diantara mereka.

"Jadi bukan karena saya punya pangkat, memiliki jabatan bagus atau karena saya punya cukup materi. Deli pun saya kira berteman atas dasar kejujuran dan ketulusan. Dan ini-lah, yang ingin kami tularkan kepada anak-anak kami semuanya. Layaknya saudara, malah lebih dalam dibandingkan saudara kandung," kata Dodik.

Ia juga menyampaikan dirinya dan Deli memiliki tujuan yang sama, yaitu membangun keluarga yang lebih baik. Menjadikan keluarga yang sakinah mawadah warahmah (samawa). Keluarga yang dibina atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi hajat spiritual dan material secara layak dan seimbang sehingga menjadi berkah untuk keluarga besarnya.

'Kalau dalam Islam, ya sakinah mawadah wa rahmah. Kami ingin anak-anak kami menjadi lebih baik, dengan mendasarkan pada kejujuran dan ketulusan itu sebagai pedoman hidup mereka," ucap Dodik.

Dan ia menyatakan, Zhorra, dia putuskan sebagai anak asuhnya merupakan upaya dalam menularkan pengalamannya melalui contoh-contoh positif secara langsung.

"Jadi ini bukan anak angkat ya. Karena kalau anak angkat, tentu konsekuensinya akan mengikuti keyakinan saya. Tapi Zhorra ini adalah anak asuh. Jadi, saya ingin mencontohkan nilai-nilai positif dari perjalanan hidup saya, untuk membangun karakter Zhorra menjadi kuat. Sehingga dapat tumbuh menjadi anak yang bermanfaat bukan hanya bagi dirinya sendiri saja tapi juga untuk keluarga, bangsa, dan negaranya," ucap Dodik yang kini dipercaya Pemerintah sebagai Komisaris Utama PT MRT Jakarta.

Dodik juga menyatakan untuk membangun karakter seseorang tak perlu bertemu setiap hari. Sehingga bukan ukurannya pada intensitas untuk saling bertemu Deli maupun Zhorra.

"Tapi melalui contoh-contoh perilaku yang baik secara langsung saat pertemuan. Kualitas dari pertemuan ini-lah yang akan menjadi bagian dari mempengaruhi perkembangan karakter anak," tegasnya.

Ia juga menekankan bahwa jalinan persahabatan antara dirinya dengan Deli Singgih, akan menjadi suri tauladan bagi Zhorra.

"Kita ingin menekankan kepada Zhorra bahwa dalam menjalani hidup, menjalin pertemanan atau apa pun juga, kuncinya adalah kejujuran dan ketulusan. Dengan adanya jujur dan tulus itu, maka akan terbangun persahabatan yang penuh keikhlasan, persahabatan sejati karena berasal dari hati yang saling sayang. Bukan hanya dari diri kita saja tapi seluruh keluarga kita," tutur Dodik yang juga pernah sebagai 
Staf Khusus Panglima TNI.

Dalamnya persahabatan ini, lanjut Dodik, bahkan melewati garis keyakinan.

"Persahabatan kami ini tak memandang agama. Kami saling mengingatkan terkait ibadah, walaupun tidak satu keyakinan sekalipun. Persahabatan ini pun tak memandang materi, semua sama saja. Tulus persahabatan, tulus saling menjaga dan menyayangi," tandas Alumni Akmil 1985 ini.

Ia pun mengamini apa yang diucapkan Deli Singgih bahwa dijadikannya Zhorra sebagai anak asuhnya, karena memang mereka memiliki prinsip hidup yang sama.

"Kami sama-sama menjunjung nilai persahabatan yang tulus dan jujur. Itu-lah yang saya dan Mas Deli merasa memiliki chemistry yang sama. Bahwa ikatan anak asuh itu bisa dijalankan. Tak ada tujuan yang muluk-muluk. Hanya ingin keluarga kami berdua ini, bisa menjadi keluarga yang bermanfaat bagi keluarga itu sendiri dan juga bagi lingkungannya. Ini juga yang ingin kami tunjukkan ke semua masyarakat bahwa persahabatan itu tak memandang apa pun. Hanya ketulusan dan kejujuran yang jadi patokan atau pondasinya," pungkasnya.