Sejumlah Pekerja Migran Indonesia Disekap di Jeddah, Koor Buruh: Terjadi Penjarahan dan Penyiksaan

LAN • Tuesday, 11 Apr 2023 - 12:10 WIB

10 Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Jeddah, Arab Saudi disekap tiga pria. Ketiga pria tersebut adalah warga negara Palestina yang bekerja sama dengan beberapa WNI. PMI disekap di sebuah tempat peristirahatan pada Rabu (5/4/2023).

Koordinator buruh migran Saudi Arabia, Jimmy mengonfirmasi kejadian tersebut. Ia mengatakan modus para pelaku adalah mencari pekerja perempuan untuk melakukan pekerjaan sambilan sebagai pelayan dan tukang bersih-bersih.

Tiga pelaku menghubungi tiga perempuan PMI untuk menawarkan pekerjaan tersebut. Saat korban tiba di lokasi pada Rabu (5/4/2023) dini hari, pelaku langsung menyekap korban dengan merampas harta benda miliknya, termasuk telepon genggam, uang, dan perhiasan.

“Begitu masuk, sudah lain ceritanya. Mereka “assalamu’alaikum,” langsung disekap. Ditarik, menurut pengakuan dari korban, mereka dimintai HP-nya, terus dirampas HP, dirampas perhiasan, uangnya, disitu mereka disekap ditaruh di dalam tempat kosong,” kata Jimmy dalam program Trijaya Hot Topic, Selasa (11/4/2023).

Telepon genggam milik salah satu korban digunakan untuk menghubungi tiga korban selanjutnya menggunakan modus yang sama.

“Nah, 3 lagi datang. Grup yang kedua. Tiga lagi pekerja datang. Sama modusnya. Jadi mereka dikirimkan pertama pakai Uber. Sudah difasilitasi pakai transport, sampai di lokasi, sama, masuk, “assalamu’alaikum” langsung dirampas segalanya. Dipukul, dirampas, dan terus dimasukkan ke tempat, ruangan satunya lagi. Ruang lain yang kosong juga. Jadi mereka berpisah-pisah, gitu. Antara grup pertama sama grup kedua,” ujar Jimmy.

Dengan modus yang sama, pelaku menghubungi tiga perempuan PMI selanjutnya. Namun, korban tidak langsung disekap. 

“Yang terakhir itu sekitar jam 8 atau jam 6 (pagi), yang grup ketiga dipanggil untuk membersihkan. Begitu masuk, tapi tidak dipukul, langsung disuruh bersih-bersih. Jadi yang 3 terakhir ini, 3 pekerja terakhir, mereka membersihkan tempat semuanya. Ngepel, nyapu. Setelah selesai pekerjaan mereka, dipanggil, dirampas HP, dirampas perhiasan, dirampas uang,” tuturnya.

Jimmy menyatakan salah satu dari korban adalah kerabatnya. Rasa curiganya muncul ketika mengetahui bahwa kerabatnya tidak kunjung pulang untuk santap sahur bersama. Telepon genggam korban juga tidak dapat dihubungi oleh Jimmy.

Lalu, laporan orang hilang diterima oleh kepolisian setempat dari salah satu suami korban, Rabu (10/4/2023).

Ketika polisi datang ke TKP, ketiga pelaku berhasil kabur lewat pintu belakang. Pelaku sempat dikejar dan baku hantam dengan petugas. 

Saat ini dikabarkan bahwa pelaku telah ditangkap dan dalam proses penanganan hukum. Kemudian, dari 9 korban, 4 orang sudah dibebaskan dari kepolisian, dan 5 orang ditempatkan di penampungan pemerintahan Saudi Arabia.

Mirisnya, Jimmy mengungkap bahwa selain terjadi penjarahan dan penyiksaan, korban juga mengalami kekerasan seksual selama penyekapan. Korban juga tidak berani melapor ke kepolisian karena status mereka sudah overstay atau melebihi batas akhir visa di Saudi Arabia.

“Kita berharap banget untuk 5 ini bisa dibebaskan, keluar lagi. Dan mereka bisa bekerja lagi. Posisikan mereka itu di sini sebagai korban. Bukan pelaku. Dan kita masih punya hak hidup untuk di sini mencari rejeki,” tutup Jimmy. (Salsa)