Ngasik Masjid Cut Meutia, Dari Masjid Membina Kerukunan antar Umat Beragama untuk NKRI

AKM • Friday, 7 Apr 2023 - 07:36 WIB

Jakarta - Memasuki Ramadhan ke-16, Masjid Cut Meutia Menteng Jakarta Pusat Kembali menyelenggarakan Ngabuburit asik atau Ngasik bersama para tokoh dan public figure. 

Ngasik yang digelar pada Kamis, 06 April 2023 ini bertema ‘Dari Masjid Membina Kerukunan Umat Beragama untuk NKRI’.

Pembicara dalam Ngasik kali ini adalah bersama mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr TGB Muhammad Zainul Majdi, Lc, MA, dan Wakil Ketua Ukum PPP Rusli Efendi 

Untuk memeriahkan acara Ngasik ini juga menghadirkan artis dan penyanyi Shinta Bachir dan dimoderatori oleh TV Host Armalina.  

Acara Ngasik ini dimulai setelah shalat Ashar, atau jam 16.00 hingga jelang waktu Maghrib sekaligus menikmati buka bersama di Masjid Cut Meutia. 

Dalam sambutannya, Wakil Ketua Yayasan Masjid Cut Meutia Wishnu Dewanto mengatakan, masjid ini sudah 51 tahun berdiri atas jasa Jenderal Nasution, masjid ini sebagai barometer remaja masjid tertua di Jakarta. 

"Para remaja masjid ini terus melakukan moderasi konsep berdakwah," jelasnya  di Masjid Cut Meutia Jakarta, Kamis (6/4).

Wisnu menambahkan, kalau kita refleksikan Soekarno, Hatta, Sultan Syahrir yang masih berusia muda sudah berkiorah untuk kemerdekaan. 

"Jadi apa yang dilakukan remaja masjid ini sebuah langkah dakwah yang mengusung konsep bernegara," terangnya. 

Pasukan dakwah di Masjid Cut Meutia selalu dimotori remaja masjid.

"Saya berharap apa yang dilakukan ini dalam menyambut ramadhan dengan kegiatan yang luar biasa," ujarnya.

Salah satunya dengan konsep mendekati anak anak muda, salah satunya dengan mengadakan Ramadhan Jazz untuk mengajak anak muda mengenai masjid. 

"Jangan ragu untuk aktif di masjid pasti nanti akan bermanfaat di kemudian hari," tegasnya. 

Sementara itu Dr. TGB Muhammad Zainul Majdi, Lc, MA mantan Gubernur NTB  mengatakan, Islam itu datangnya asing nanti di akhir zaman akan terasa asing maka beruntung jika taat menjaga nilai.

Apa nilai itu, tambah TGB, nilai itu adalah budaya damai yang dihadirkan Islam menjadi pembeda di saat itu dan menjadi pemersatu dalam Islam. 

TGB mengatakan, saat itu yang populer adalah yang jago di medan tempur, maka datang Nabi Muhammad mengubah perspektif bahwa yang jagoan itu yang memberi kedamaian melalui budaya Islam. 

Dari mana Nabi menyebarkan budaya itu? maka dia menegaskan dari Masjid.

"Kami jadikan Masjidil Haram tempat orang kembali. Ketika mereka susah mendapatkan kedamaian di mana mana maka masjid menjadi tempat disebarkan budaya damai," ulasnya. 

Dalam statemen akhirnya, TGB mengajak remaja masjid untuk menghidupkan masjid dengan kegiatan positif. 

"Mari kita hidupkan dari Masjid Cut Meutia budaya damai yang dibawa Nabi Muhammad," jelasnya. 

Sementara itu Wakil Ketua Umum PPP Rusli Efendi mengatakan Indonesia adalah negara besar setara 27 negara Eropa. Negara besar ini dihuni oleh muslim terbesar di dunia. Masjid terbanyak di dunia, ada sekitar 800 masjid.

 "Bayangkan jika masjid ini berfungsi sebagai simbol peradaban," ujarnya. 

Rusli mengatakan, masjid saat ini berfungsi sebagai tempat halaqah, tarbiyah, hingga fungsi peradaban. Bajkan bisa sebagai pemberdayaan ekonomi dan siyasah. 

"Sejatinya Islam itu membangun kerukunan dan persaudaraan dan ini dimulai dari masjid," ujarnya. 

Rusli berpesan kepada remaja masjid untuk tetap bangga menjadi pribadi yang belajar organisasi di masjid. 

Shinta Bachir dalam kesempatan ini ia memiliki pengalaman dalam hidupnya di masjid, yaitu ketika ia ditinggalkan teman-temannya maka ia datang ke Masjid. 

"Ketika saat saya ditinggalkan teman teman maka saya menemukan teman baru di masjid," jelasnya.

Shinta menambahkan, setelah datang ke masjid ia merasa menemukan kedamaian. 

"Saya masuk masjid saya menemukan teman teman lebih baik padahal saat itu saya tidak mengenal mereka di masjid tapi merasa damai," kisahnya. 

"Saya ditukar dengan teman teman yang lebih baik dan merangkul saya ketika saya ditinggal teman-teman," beber Shinta.

Sementara itu, Ketua Panitia Ramadhan Masjid Cut Meutia, Winyono Iman Santoso  menambahkan, antusias masyarakat di kegiatan Ngasik ini cukup tinggi. Hal itu terlihat dari jumlah jamaah yang hadir dalam kegiatan yang sudah berjalan tiga kali.

"Dengan tema menjalin kerukunan antar umat beragama, kondisi ini  harus tetap di jaga sampai kapanpun. Karena tidak bisa di pungkiri dari masjid kita bisa menjadi poros persatuan di bumi indonesia yang kita cintai ini," katanya.