Batal Gelar Piala Dunia U-20, Indonesia Kehilangan Potensi Pendapatan Puluhan Triliun

MUS • Friday, 31 Mar 2023 - 15:02 WIB

Jakarta - Pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 berdampak ke segala aspek, termasuk di bidang ekonomi.

Menurut Nailul Huda, peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Indonesia kehilangan potensi ekonomi yang seharusnya didapat dari penyelenggaraan turnamen. 

“Jadi negatifnya, Indonesia kehilangan potensi uang masuk ke kita dari penonton piala dunia,” kata Nailul dalam program Trijaya Hot Topic, (31/03/2023).

Ia menjelaskan, berdasarkan Piala Dunia U-20 tahun 2019 di Polandia, terdapat 700.000 penonton yang hadir selama kompetisi berlangsung. Pendapatan negara diterima dari penginapan, pembelian makanan dan minuman, transportasi, dan pariwisata.

Ia menganalisis, potensi pendapatan Indonesia yang hilang cukup besar, mencapai puluhan triliun. 

“Hitungan saya itu memang ada potensi pemasukan langsung dari wisatawan sekitar 70 triliun, minimal itu ya. Karena mereka kan pasti menginap di hotel dan rata-rata untuk konsumsi mereka di Indonesia itu sekitar Rp10 juta per harinya. Jadi katakanlah mereka disini 20 hari saja, saya hitung 70 triliun bisa hilang. Itu dari souvenir, UMKM, hotel,” tutur Nailul.

Meski demikian, Nailul juga melihat sisi baik dari keputusan FIFA ini. Anggaran piala dunia yang telah disiapkan pemerintah, dapat dialihkan untuk keperluan lain yang bermanfaat seperti bantuan sosial masyarakat.

“Satu sisi (positif) ya. Anggaran pemerintah untuk menyiapkan piala dunia bisa dimanfaatkan untuk alokasi belanja lain yang lebih urgent,” ujarnya. (Salsa)