Plt Menpora: Indonesia Terlalu Besar untuk Tidak Diperhatikan oleh FIFA

MUS • Wednesday, 29 Mar 2023 - 12:35 WIB

Jakarta - Pemerintah dan PSSI terus berupaya meyakinkan FIFA bahwa Indonesia siap menggelar Piala Dunia U-20 2023. 

Pelaksana tugas (Plt) Menpora, Muhadji Effendy menyebut kesiapan infrastruktur dan sarana prasarana yang telah disiapkan untuk Piala Dunia U-20 2023 sudah komplit.

Saat ini, misi Ketua Umum PSSI, Erick Thohir untuk bernegosiasi dengan FIFA juga masih dalam proses.

Muhadji Effendy mengakui, Kemenpora tidak menduga Israel akan lolos sebagai peserta Piala Dunia U-20 2023. 

“Jadi memang betul-betul di luar perkiraan kita. Apakah sebelumnya tidak dihitung (probabilitas lolosnya timnas Israel)? Ya, sudah dihitung. Tapi hitungnya itu tingkat probabilitasnya rendah,” kata Muhadji dalam program Trijaya Hot Topic, Rabu (29/03/2023).

Ia menjelaskan sebelumnya sudah dilaksanakan dua bentuk perjanjian sebagai langkah awal persiapan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, yakni government agreement yang ditandatangani gubernur daerah-daerah yang akan menjadi lokasi pertandingan U-20, serta perjanjian dengan pihak pengelola stadion dan pusat pelatihan atlet.

“Dari segi kesiapan, yang itu menjadi tanggung jawab saya sebagai Plt, sudah gak ada masalah. Masalahnya sekarang adalah PSSI dengan pihak FIFA. Karena yang berkaitan langsung dengan FIFA itu adalah PSSI,” ujarnya.

Ia menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia akan terus berpegang teguh dengan pernyataan di preambule UUD 1945, “Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan”.

Muhadjir juga menegaskan bahwa ini bukan pertama kalinya delegasi Israel masuk ke Indonesia. Bahkan, mereka sudah delapan kali datang ke Indonesia dan bukan hanya dalam era pemerintahan Presiden Jokowi. 

“Bukan kita undang, tapi atas undangan lembaga atau organisasi internasional yang kebetulan menyenggelarakan kegiatan di Indonesia,” kata Muhadji.

Namun sayangnya, pihak Israel kerap menganggap hal ini sebagai bentuk dukungan Indonesia kepada Israel.  

“Delegasi Israel juga kadang-kadang nakal itu. Jadi, begitu datang kemudian dia mengklaim-mengklaim bahwa berarti dukungan indonesia dengan Israel sudah baik. Jadi israel juga nakal. Atas kenalakan itulah, maka kita juga antisipasi jangan sampai nanti dia nakal juga pada waktu timnasnya dibolehkan masuk ke Indonesia,” ujar Muhadji.

Ia berpesan agar jangan menyebar dugaan negatif terkait keputusan FIFA atas isu ini dan terus berharap agar masalah ini akan mencapai keputusan terbaik.

“Indonesia ini terlalu besar untuk tidak diperhatikan oleh FIFA,” tutupnya. (Salsa)