Surabaya - Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, M.A menilai bahwa interaksi dengan media menjadi kebutuhan penting dalam  menyampaikan program kerja nyata TNI ditengah masyarakat. Ini disampaikan Pangdam V Brawijaya saat melalukan media visit di MNC Media Surabaya .

Didampingi Kapendam V Brawijaya Kolonel Arm Adekson, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf juga menyampaikan berbagai terobosan yang sudah dilakukan oleh jajaran TNI AD di tingkat bawah.

"Saat ini kita tidak hanya bicara tugas pokok, tapi lebih luas lagi sesuai instruksi Presiden RI. TNI juga harus bisa membantu pemerintah di sektor lain seperti menangani stunting, membantu penyedian air bagi petani dan masyarakat bahkan hingga inflasi," ujar Jendral kelahiran Madura ini.

Perwira tinggi yang banyak menghabiskan masa penugasan di luar Jawa ini juga menuturkan, bahwa banyak Babinsa yang telah berbuat banyak bagi masyarakat, namun jarang terlihat kiprahnya karena jauh dari pemediaan.

"Di Madura ada Babinsa kita yang bisa menghasilkan jagung unggulan. Dimana  jagung tersebut bisa panen lebih cepat dan lebih banyak. Nah tentu ini wujud nyata dari TNI AD di daerah dalam membantu masyarakat khususnya petani," lanjut Mayjen TNI  Farid Makruf.

Disela-sela penugasaanya, Jendral Farid Makruf juga mempunyai kebiasaan menulis dan telah menghasilkan sebuah buku yang berjudul "Tadulako". Menurut Jendral dengan 2 bintang tersebut, buku Tadulako di tulis saat bertugas di Poso Sulawesi Tengah. 

"Ada cerita menarik dari penulisan buku ini, karena buku ini tentang sejarah panjang Sulawesi yang telah berusia sangat tua. Para tokoh adat setempat sempat mrasa malu karena sejarahnya ditulis oleh orang Madura," ujarnya.

Di akhir kunjungan ke MNC Media, Pangdam V Brawijaya berharap sinergi dengan MNC terus terjaga dan ditingkatkan. 

"Saya berharap bahwa nantinya sinergi bisa terus ditingkatkan dalam upaya membantu menyampaikan informasi kepada masyarakat. Apalagi memasuki tahun politik yang tentunya butuh informasi yang baik untuk menjaga kamtibmas di Jawa Timur" pungkas Jendral Farid. (Her)