Pekan Literasi Digital Kota Balikpapan: Ciptakan Ruang Digital yang Aman, Berbudaya, dan Produktif

AKM • Saturday, 25 Mar 2023 - 14:06 WIB

Balikpapan - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan kegiatan Pekan Literasi Digital bersama kelompok masyarakat dan komunitas di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada Kamis, 16 Maret 2023. 

Pekan Literasi Digital menghadirkan narasumber-narasumber yang ahli di bidangnya untuk meningkatkan kapasitas literasi digital masyarakat umum dalam menggunakan teknologi digital dengan lebih optimal, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya edukasi literasi digital guna mewujudkan ekosistem digital yang aman, nyaman, dan produktif. 

Kegiatan ini diselenggarakan di Mahakam Grand Ballroom, Swiss-Belhotel Balikpapan, dengan dihadiri sekitar 1000 peserta secara luring dan daring.

Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center (KIC) pada tahun 2022 menunjukkan bahwa kapasitas literasi digital masyarakat Indonesia dinilai “sedang”, yaitu sebesar 3.54 dari 5.00. 

Berdasarkan hal tersebut, Kemenkominfo berkolaborasi dengan sejumlah komunitas dan kelompok masyarakat untuk melakukan literasi kepada masyarakat tentang materi yang didasarkan pada 4 Pilar Utama Literasi Digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Pekan Literasi Digital Kota Balikpapan dibuka oleh sambutan Walikota Balikpapan dengan diwakili oleh Sutadi, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Balikpapan, yang menyambut baik pelaksanaan Pekan Literasi Digital. 

“Sebagaimana kita pahami bersama, bahwa seiring majunya teknologi digital yang merambah segi kehidupan, maka literasi digital bagi masyarakat adalah hal yang mutlak supaya masyarakat bisa beradaptasi dengan perubahan dan semakin produktif. Masyarakat sebagai user adalah poin terpenting bagi pembangunan kota Balikpapan sebagai smart city,” ujar Sutadi dalam keterangan tertulis, Jakarta, Sabtu (25/3).

Pekan Literasi Digital Kota Balikpapan terbagi menjadi tiga sesi, yaitu sesi Obral-obrol Literasi Digital (OOTD), sesi Kelas Cek Fakta, dan Sesi Kelas UMKM. Sesi OOTD diisi oleh Diena Haryana (Dewan Pengarah Siberkreasi dan Founder Yayasan Sejiwa), Sulthan Nur Hidayatullah (Founder Balikpapan Youth Spirit), dan Mr. Gamayel (Stand Up Comedian dan Content Creator).

Diena Haryana menyampaikan tentang pentingnya 4 Pilar Literasi Digital di era saat ini. Infrastruktur yang hebat, perlu didukung dengan literasi yang hebat. Dengan kondisi digital resilience yang masih rendah, tidak hanya keamanan gadget dan data diri yang harus dilindungi, tapi termasuk juga mengenali berbagai bentuk penipuan digital seperti scam, cybercrime, dan termasuk keamanan digital pada anak. 

“Dunia digital adalah dunia kita saat ini. Mari isi dan jadikan ruang digital sebagai ruang yang berbudaya, tempat kita belajar dan berinteraksi,” tegas Diena.

Pada kesempatan yang sama, Sulthan Nur Hidayatullah menegaskan bahwa sebagai pemuda di era yang semakin terkoneksi ini, dibutuhkan banyak sekali pengalaman untuk mengembangkan diri kita. Pertemanan di media sosial contohnya, kita harus bisa mengatur dan memilih koneksi kita.

"Setidaknya ada 7 golongan yang kita kategorikan sebagai generasi C (generasi digital): Connecting, Communicating, Computerize, Cashless, Clicking, Content Centric, dan Community Oriented. Kita sebagai makhluk sosial generasi C, bukan hanya butuh gadget, tapi juga butuh koneksi yang saling peduli, beretika, dan cerdas. Jadikan media sosial sebagai sarana yang baik dan bermanfaat untuk mengembangkan diri kita," jelas Sulthan.

Gamayel juga menambahkan tentang pentingnya konsistensi dalam pembuatan konten. Konten yang konsisten, akan mendukung personal branding dan social branding seseorang. 

“Dalam merencanakan sebuah konten, perlu sekali riset. Contoh yang paling mudah, kamu bisa mencari kata kunci di answerthepublic.com. Setelah itu, kamu bisa membuat skrip, menentukan talent, menentukan lokasi shooting, dan menyiapkan properti. Yang perlu dijaga adalah, apapun bentuk kontennya, jangan sampai membawa isu sensitif,” tutup Gamayel.

Kegiatan dilanjutkan dengan Kelas Konten Kreator yang diisi oleh Edho Zell, Founder Social Bread sekaligus Wakil Ketua Umum Siberkreasi. Pada kelas ini, kreativitas dan kemampuan peserta dilatih untuk menjadi kreator konten. Edho menegaskan bahwa konten viral adalah konten yang bisa mempertemukan kita dengan audiens baru, dan bisa menembus lingkaran relasi kita. Jadi bukan yang asal viral, lalu hilang.

“Sebelum membuat konten (viral), kita harus tahu apa yang lagi trending, apa yang lagi dicari oleh target audiens-mu. Risetnya bisa pakai trends.google.com. Setelah itu, kita harus ciptakan uniqueness yang akan jadi point of you. Bisa juga menyampaikan opini pribadi tentang fenomena yang terjadi. Yang terakhir adalah konten yang dibuat, harus menyesuaikan dengan platform yang dipakai,” jelas Edho.

Sesi selanjutnya adalah Kelas Cek Fakta oleh Nur Inayah Mbewu S. dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) Kota Samarinda. Dalam kelas ini, Inayah menekankan tentang pentingnya bersikap selektif di tengah era tsunami informasi, terutama menjelang pemilu dimana hoaks politik sedang marak di dunia maya.

“Berita negatif tentang politik mudah tersebar dan mudah membuat orang lain terprovokasi. Ini dimanfaatkan oleh produsen hoaks politik untuk membuat kekacauan. Makanya, jangan mudah terprovokasi, cermati alamat situs dari link yang diterima, periksa fakta dan keaslian foto atau video yang kamu dapat, dan bisa ikut serta dalam grup diskusi seperti grup MAFINDO,” jelas Inayah.

Kegiatan Pekan Literasi Digital merupakan salah satu upaya literasi digital untuk segmen masyarakat umum dalam rangkaian kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Program Indonesia Makin Cakap Digital bertujuan untuk memberikan literasi tentang teknologi digital kepada 50 juta masyarakat Indonesia hingga tahun 2024.