Tetap Segar Saat Puasa, ini Tips dari Dokter Ahli Gizi

MUS • Friday, 24 Mar 2023 - 14:50 WIB

Puasa di bulan suci Ramadhan mewajibkan umat muslim untuk menahan rasa lapar dan haus dari terbit sampai terbenamnya matahari, sekitar 14 jam dalam satu hari.

Banyak perubahan harian yang harus disesuaikan, seperti pola dan jadwal makan, aktivitas, maupun pola tidur. 

Awal proses adaptasi ini menyebabkan tubuh merasa kurang nyaman karena penurunan glukosa atau kadar gula darah. Sehingga, badan pun terasa lemas, muncul sakit kepala, dan dehidrasi.

Untuk mengatasi hal ini, perlu diketahui tips memperlancar ibadah puasa selama bulan Ramadhan agar tetap semangat untuk menjalani kegiatan sehari-hari.

Dokter Ida Gunawan, seorang spesialis gizi, menjabarkan pola gizi seimbang dengan prinsip “Tiga Jakarta” yang harus kita miliki selama berpuasa. 

Tiga Jakarta terdiri dari Jumlah, Jenis, serta Jadwal makanan yang perlu diperhatikan.

“Jumlah makanan harus disesuaikan dengan kebutuhan kita. Namun, saat puasa, sering sekali asupan kita lebih sedikit. Ini bisa disebabkan karena perut yang tidak nyaman atau tidak ada nafsu makan. Kedua, jenis makanan. Seharusnya kita diminta untuk makan yang beranekaragam. Tetapi faktanya, saat puasa kita sering konsumsi gorengan dan yang manis-manis. Ketiga, Jadwal makan. Jadwal makan dimulai ketika berbuka, makan malam, sahur, dan snack tambahan sebelum imsak. Faktanya, sahur ini sering terlewatkan,” jelas Dokter Ida dalam program Trijaya Hot Topic, Jum’at (24/03/2023).

Dokter Ida menyampaikan bahwa umat muslim di bulan Ramadhan ini harus memperbanyak konsumsi makanan-makanan yang segar serta kaya vitamin dan mineral. Contohnya buah-buahan, sayur, kacang-kacangan, susu, dan proterin atau daging yang lemaknya rendah.

“Hindari makanan yang diawetkan. Contohnya makanan yang tinggi gula tinggi garam seperti asin-asinan, sebaiknya dibatasi,” ujar Dokter Ida.

Ia menganjurkan untuk jangan mengonsumsi makanan yang diolah dengan minyak yang terlalu banyak dan jangan memakan sayur yang sudah terlalu matang.

Dokter Ida juga mengingatkan untuk minum air mineral dengan kadar yang cukup setiap harinya.

“Pada saat bangun sahur, minum satu gelas. Saat makan sahur minum satu sampai dua gelas. Mendekati Imsak, minum satu gelas lagi. Lalu, saat berbuka, minum 1 gelas air, boleh dalam bentuk es buah, lebih bagus lagi jika minum sari buah dan makan buah segar. Satu gelas lagi setelah salat Maghrib, satu gelas setelah makan malam, satu gelas setelah salat Isya, satu gelas setelah sholat taraweh, dan satu gelas sebelum tidur. Jadi 8 sampai 9 gelas aman tercukupi,” tuturnya.

Kemudian, ia menyampaikan siasat agar tidak mengantuk setelah makan sahur.

“Saat sahur, dipilih makanannya. Jangan telalu yang tinggi lemak. Usahakan yang seratnya cukup tinggi, sehingga release dari gula makanan itu dilakukan secara perlahan. Jadi dia slow release. Kalau kita makan kekenyangan dan serat kita kurang, atau bahan makanan yang membuat slow release itu kurang, gula kita langsung naik, dong. Nah, gula yang naik itu membuat kita menjadi lebih ngantuk. Kenapa? Karena saluran cerna kita bekerjanya jadi lebih capek,” tutupnya. (Salsa)