Pekan Literasi Digital Kota Medan, Wujudkan Ekosistem Digital yang Aman, Nyaman, dan Produktif

AKM • Thursday, 16 Mar 2023 - 15:50 WIB

Medan - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan kegiatan Pekan Literasi Digital bersama kelompok masyarakat & komunitas di Kota Medan, Sumatera Utara pada Kamis, 9 Maret 2023. Pekan Literasi Digital menghadirkan narasumber-narasumber yang ahli dibidangnya untuk meningkatkan kapasitas literasi digital masyarakat umum dalam menggunakan internet dan teknologi digital yang lebih optimal serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya edukasi literasi digital guna mewujudkan ekosistem digital yang aman, nyaman, dan produktif. Kegiatan ini meliputi tiga kelas literasi digital yaitu Obral-obrol Literasi Digital, Kelas Cek Fakta, dan Kelas UMKM yang diselenggarakan di Hall Kampus 5 Universitas Prima Indonesia, Kota Medan dengan dihadiri sekitar 1000 peserta secara luring dan daring.

Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center (KIC) pada tahun 2022 lalu yang menunjukkan bahwa kapasitas Literasi Digital masyarakat Indonesia dinilai sebesar 3.54 dari 5.00. Berdasarkan hal tersebut, tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori “sedang”. Berdasarkan hal tersebut, Kemenkominfo berkolaborasi dengan sejumlah komunitas dan kelompok masyarakat untuk meliterasi masyarakat tentang materi yang didasarkan pada 4 pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Medan, Arrahmaan Pane dalam sambutannya saat pembukaan Pekan Literasi Digital Kota Medan mengatakan bahwa 82% masyarakat Kota Medan sudah menggunakan Internet sehingga literasi digital sangat dibutuhkan agar masyarakat lebih bijaksana dalam berinternet. 

“Harapannya adik-adik bisa melek digital dan bisa memanfaatkannya dan tidak terjebak dengan hoaks di medsos. Jadi harus bijak-bijak kita menggunakan kata-kata dan berpikirlah sebelum kita memposting sesuatu di internet,” ucap Arrahmaan.

Pemanfaatan teknologi digital juga sudah dilakukan di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Medan. Arrahmaan menyatakan bahwa Pemkot Medan sudah menerapkan tanda tangan elektronik sehingga urusan surat-menyurat sudah bisa diselesaikan di mana saja dan kapan saja. 

“Misalnya saya ada disini (Hall Unpri) sedangkan ada surat yg harus saya tandatangani, saya bisa langsung tanda tangan melalui handphone,” tambah Arrahmaan.

Obral-obrol Literasi Digital, Kelas Cek Fakta, dan Kelas UMKM

Pekan Literasi Digital Kota Medan dibagi menjadi tiga sesi yaitu sesi Obral-obrol Literasi Digital (OOTD), sesi Kelas Cek Fakta, dan Sesi Kelas UMKM. Sesi OOTD diisi oleh Dewan Pengarah Siberkreasi sekaligus pentolan dari grup musik Project Pop, Yosi Mokalu, Key Opinion Leader (KOL) Kota Medan Cut Melissa, dan Kepala Dinas Kominfo Medan Arrahmaan Pane.

Dewan Pengarah Siberkreasi, Yosi Mokalu saat sesi OOTD menjelaskan bahwa masyarakat harus berhati-hati saat beraktivitas di dunia maya, hal ini dikarenakan setiap hal yang diposting di Internet akan menjadi jejak digital. 

“Jadi ketika di masa depan kita berkolaborasi dengan banyak pihak dan mereka menanyakan (tentang) sosmed kita, kita bisa bangga menunjukkan jejak digital kita yang positif,” jelas Yosi.

Sesi Cek Fakta dibawakan oleh Ketua Komite Edukasi Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO), Silmi Novita Nurman. Dalam sesi ini, Silmi memaparkan bahwa Hoaks adalah sebuah tipuan dan kebohongan yang menyamar sebagai kebenaran sehingga kemampuan mengelola informasi yang baik itu sangat penting dimiliki oleh masyarakat. 

“Perlu kemampuan membedakan informasi, mana yang hoaks dan mana yang fakta agar kita tidak jadi penyebar hoaks dan bisa ciptakan ruang aman di dunia digital," papar Silmi.

Dalam sesi ini, Silmi juga mengajarkan peserta cara-cara menghindari hoaks dengan bantuan tools-tools gratis yang tersedia di Internet diantaranya turnbackhoax.id untuk cek berita-berita hoaks, Chat Box Whatsapp “KALIMASADA” untuk cek fakta melalui aplikasi Whatsapp, Reverse Image search menggunakan Google Lens untuk mencari sumber pertama sebuah gambar, dan Cek Lokasi menggunakan Google Maps.

Sesi terakhir diisi oleh Kreator Konten sekaligus Wakil Ketua Umum Siberkreasi, Edho Zell. Edho membawakan materi mengenai cara membangun UMKM dengan memanfaatkan media sosial. 

“76% keputusan konsumen itu dipengaruhi oleh sosial media. Dulu kita beli produk karena mengikuti kata-kata orang tua kita, sekarang kita ikuti apa kata media sosial. Makanya teman-teman yang mulai bisnis harus buka media sosial. Banyak banget sekarang usaha-usaha yang ga punya kantor fisik tapi usahanya jalan karena ada media sosial,” terang Edho.

Lebih lanjut, Edho menjelaskan bahwa media sosial memiliki kekuatannya sendiri-sendiri, namun ada satu media sosial yang memiliki potensi yang sangat besar untuk dimanfaatkan sebagai alat untuk melakukan pemasaran dan penjualan. 

“Saya mau ngasih tau tools yang sangat powerful di tahun 2023 namanya TikTok. Tiktok sudah didownload sebanyak 489 juta kali dan Indonesia itu negara dengan jumlah pengguna TikTok terbanyak kedua setelah Amerika Serikat dan punya traffic yang sangat tinggi”, terang Edho.

TikTok sendiri memiliki satu fitur yaitu Live Shopping di mana pengguna bisa melakukan aktivitas penjualan namun disaksikan oleh pengguna lainnya secara langsung atau real time. Traffic yang ada di TikTok sangat tinggi dan memungkinkan untuk aktivitas live shopping bisa disaksikan oleh orang banyak. “Buat teman-teman mahasiswa kalau malem-malem gabisa tidur, lebih baik lakukan live shopping dan bisa dapat penghasilan tambahan. Oleh karenanya, Ayo kita sama-sama menggunakan teknologi atau platform yang sedang berkembang ini untuk memajukan UMKM Indonesia,” tutup Edho.

Kegiatan Pekan LIterasi Digital merupakan salah satu upaya literasi digital untuk segmen masyarakat umum dalam rangkaian kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo). Program Indonesia Makin Cakap Digital bertujuan untuk memberikan literasi tentang teknologi digital kepada 50 juta masyarakat Indonesia hingga tahun 2024.