Bamed Hair Care, Solusi Baru Kesehatan Rambut dan Kulit Kepala

MUS • Wednesday, 15 Mar 2023 - 10:36 WIB

Jakarta - Bamed baru saja meluncurkan Bamed Hair Care dengan tagline "Your Hair, Your Quality of Life" pada Senin (13/03/23), sebagai bentuk inovasi bagi permasalahan kulit kepala dan rambut. Berbagai layanan disediakan oleh Bamed seperti, PRP Hair Therapy, Stem Hair Therapy, Heatlite Therapy, IPL, dan Hair Transplant yang kini tersedia di seluruh cabang Bamed.

"Bamed Hair Care berawal dari masukan pasien terkait masalah rambut dan kulit kepala. Sekarang terdapat 5 layanan yang kami sediakan, dapat dijumpai di seluruh cabang Bamed, Jakarta, Tangerang Selatan, Bekasi, dan Medan," kata dr. Adhimukti T. Sampurna, Chief Medical Officer Bamed.

Bamed berharap masyarakat Indonesia tidak perlu pergi keluar negeri untuk mendapatkan layanan kesehatan kulit kepala dan rambut, terutama untuk melakukan hair transplant karena kini Bamed telah menyediakan layanan tersebut dengan sumber daya yang berkualitas.

Dr. Mohammad Yoga Adi Waskito Spesialis Kulit dan Kelamin Bamed mengatakan konsultasi dengan dokter spesialis untuk menentukan penyebab rambut rusak serta cara penanganan yang tepat adalah hal yang penting.

"Menentukan jenis dan penyebab rambut rusak adalah hal yang penting untuk menentukan pengobatan dan tindakan yang sesuai. Konsultasikan permasalahan rambut yang dialami ke dokter spesialis dermatologi dan venerologi agar dapat ditangani segera," ungkap dr. Yoga.

Salah satu treatment Bamed Hair Care untuk mengatasi kebotakan adalah Hair Transplant. Dokter spesialis kulit dan kelamin Bamed lainnya, dr. Firman Parrol menjelaskan saat ini terdapat 2 metode hair transplant yaitu Follicular Unit Transplantation (FUT) dan Follicular Unit Extraction (FUE) yang memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-maing.

"Baik teknik FUT ataupun FUE memiliki keunggulan dan kekurangan, namun FUE lebih sering digunakan karena skar lebih kecil, penyembuhan lebih singkat, sumber daya yang dibutuhkan lebih sedikit, persiapan graf minimal, dan resiko kerusakan saraf juga lebih kecil," pungkas dr. Firman.

Kemudian dr. Firman menyampaikan, untuk melakukan transplantasi rambut sebaiknya dilakukan jika pasien sudah berusia lebih dari 20 tahun, memiliki rambut donor yang cukup tebal, dan memahami persepsi yang baik terhadap tindakan hair transplant. Pada kondisi tertentu seperti kerontokan yang progresif, transplantasi rambut sebaiknya tidak dilakukan.

"Pasien yang kerontokannya masih progresif tidak disarankan melakukan transplantasi rambut karena kerontokannya masih mungkin bertambah. Penting ditekankan agar pasien memiliki ekspektasi yang realistis terhadap hasil tindakan sehingga tidak kecewa di kemudian hari," pungkas dr. Firman. (Jessica)