Fenomena siswi SMP di Bengkulu yang menyayat tangannya sendiri dengan benda tajam menyita perhatian publik. Pasalnya, aksi nekat puluhan siswi ini viral di berbagai media.

Kasat Reskrim Polres Bengkulu Utara Iptu Ardian Yunan Saputra menduga ada beberapa faktor yang melatarbelakangi aksi tersebut, salah satunya faktor lingkungan dan krisis identitas.

"Jadi memang umur segitu sedang mencari jati diri. Ada juga yang ikut-ikutan," katanya, Selasa (14/3/2023).

Ardian pun mengungkapkan, benda tajam yang digunakan oleh para korban ini untuk melukai dirinya bukan dengan silet, melainkan jarum pentul, pecahan kaca, dan pisau cutter.

Di antara beberapa siswi bahkan sudah melakukan hal itu sejak di bangku sekolah dasar.

Namun, dia memastikan bahwa aksi yang dilakukan puluhan siswi di salah satu sekolah di Bengkulu ini tidak terindikasi dengan gengster ataupun narkoba.

"Saya tekankan untuk hal itu tidak terkait sama sekali dengan gengster dan narkoba," ujarnya.

Sementara itu, pihak sekolah tengah melakukan langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang.

Pihak sekolah juga telah mengumpulkan wali murid untuk memberikan pendampingan kepada setiap siswa agar masalah ini dapat diantisipasi sejak dini.

Herliyanto, orangtua J (14), siswi SMP Bengkulu Utara mengaku kecolongan atas fenomena yang dilakukan putrinya sendiri. Meski didesak, putrinya tetap enggan membeberkan terkait alasan melakukan aksi menyayat diri tersebut.

"Saya tidak tahu kasus menyayat diri ini. Ada puluhan orang. Ketika ditanya masalahnya apa mereka bilang tidak ada, jadi kita susah juga mencari tahu," katanya, Selasa (14/3/2023).