East Ventures Kembali Hadirkan Program Women with Impact di Hari Perempuan Internasional

LAN • Friday, 10 Mar 2023 - 11:25 WIB

Jakarta - East Ventures, perusahaan modal ventura sektor-agnostik perintis dan terdepan di Indonesia, kembali menghadirkan program unggulannya yang berpusat pada perempuan, “Women with Impact”, pada 8 Maret 2023 kemarin dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional. 

Bekerja sama dengan Google Indonesia, Women with Impact kali ini menghadirkan pembicara utama dari Mari Elka Pangestu, Former Direktur Pelaksana, Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan Bank Dunia, serta diskusi panel tentang “Tech for gender equity: Empowering women, improving livelihoods”, menampilkan tiga pembicara utama wanita dari ekosistem teknologi. 

Hal ini sejalan dengan tema Hari Perempuan Internasional tahun ini, “DigitALL: Innovation and Technology for gender equality”, yang ditekankan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Mengangkat isu ini, beberapa perusahaan teknologi telah membuat program untuk melibatkan lebih banyak perempuan dalam teknologi. Misalnya, perusahaan teknologi global Google, yang menawarkan berbagai produk untuk semua orang, percaya bahwa wanita dapat memberikan perspektif baru dalam bisnis, terutama tentang bagaimana operasional bisnis dapat dibuat menjadi lebih efisien dan optimal.

Isabella Wibowo, Strategic Partnerships Manager YouTube Indonesia mengungkapkan, sangat sulit menemukan perempuan di perusahaan yang berfokus pada Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM), bahkan di masa-masa awal Google sekalipun. Oleh karena itu, perusahaan teknologi tersebut membuat program Women@Google Community. 

"Program ini memiliki dua tujuan, memastikan wanita dapat dididik dan dipersiapkan untuk memasuki dunia teknologi dan memastikan wanita dapat bertahan setelah mereka masuk ke lanskap teknologi. Kebanyakan wanita tidak memiliki tempat bermain yang setara ketika mereka bergabung dengan perusahaan teknologi, jadi program ini mencoba membalikkannya,” kata Isabella.

Sementara itu, Mapan, sebuah startup berbasis komunitas digital yang terinspirasi oleh konsep arisan di Indonesia, menargetkan bisnis mereka untuk memberdayakan komunitas perempuan dan membantu mereka meningkatkan pendapatan mereka.

“Kami memahami bahwa kesenjangan pendanaan kebanyakan terjadi pada perempuan. Mereka tidak memiliki penghasilan dan mengalami kesulitan dalam membangun usahanya. Kami menciptakan ruang di mana arisan dapat menjadi tempat bagi mereka untuk memperoleh penghasilan sebagai pemimpin kelompok sekaligus menjadi pemimpin dalam literasi finansial bagi para anggota arisan di sekitar mereka,” ujar Ardelia Apti selaku CEO Mapan.

Adapun Grace Tahir selaku Co-Founder Medico & Everest Media, berbagi pengalaman pribadinya sebagai kreator konten wanita. 

Dia menyaksikan bahwa teknologi telah memberikan lebih banyak preferensi bagi perempuan dan generasi muda untuk menjadi diri mereka sendiri tanpa harus mengubah kepribadian mereka menjadi sosok tertentu yang telah digambarkan oleh media tradisional selama puluhan tahun. 

“Jika kita tidak memiliki media sosial hari ini, saya pikir saya tidak akan dipekerjakan oleh industri media untuk tampil di depan layar. Media sosial telah memberi lebih banyak pilihan yang lebih baik bagi anak-anak dan perempuan yang lebih muda. Mereka tidak harus dipaksa makan dengan satu gambar tertentu. Sebagai kreator konten, saya harus memberi pengaruh yang positif, tidak hanya di antara teman-teman saya tetapi juga untuk generasi berikutnya. Saya pikir lebih banyak pembuat konten wanita yang juga melakukan itu,” tutup Grace. (Nisrina)