Badan Perfilman Indonesia Gelar Kegiatan dalam Memperingati Hari Film Nasional 2023

LAN • Monday, 6 Mar 2023 - 19:49 WIB

Jakarta — Senin (6/3/2023) Badan Perfilman Indonesia (BPI) bersama dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, serta Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Kemenko PMK) menggelar rangkaian kegiatan Hari Film Nasional 2023 dengan tema Profiling Industri Film Indonesia "Bercermin Pada Masa Lalu, Merencanakan Masa Depan". 

Berbagai rangkaian kegiatan berlangsung 6–11 Maret 2023 berlokasi di Gedung Film, Pancoran, Jakarta Selatan. Setiap harinya acara mulai jam 09.00–17.00 WIB terbuka untuk umum.

Pada hari pertama pada 6 Maret 2023, Gunawan Paggaru (Ketua BPI) dan Ahmad Mahendra (Direktur Perfilman, Musik, dan Media Ditjen Kebudayaan, Kemdikbudristek) hadir memberi sambutan. Setelah itu, acara resmi dibuka oleh Didik Suhardi (Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Menta, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK). 

Sesi pembukaan kemudian dilanjutkan dengan Keynote Speech oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemdikbudristek Hilmar Farid. 

Saat memberikan sambutan, Gunawan Paggaru menyampaikan, tugas BPI adalah menerjemahkan momentum Hari Film Nasional sesuai dengan isi ketetapan presiden agar masyarakat film dapat meningkatkan rasa percaya diri atas kualitas film Indonesia. 

"Hari Film Nasional tahun ini, BPI melibatkan pemikiran-pemikiran yang relevan untuk pemajuan perfilman Indonesia dan tidak sekedar seremonial,” tegas Gunawan.

Sementara itu, Vivian Idris selaku Ketua Pelaksana Hari Film Nasional 2023 menjelaskan, Hari Film Nasional 2023 merupakan manifestasi dari fungi BPI sebagai integrator dalam ekosistem perfilman di Indonesia. Konferensi, workshop dan pameran menjadi ajang bagi pemangku kepentingan dan insan film di Indonesia mencari solusi dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi ekosistem perfilman di Indonesia demi menuju ekosistem yang semakin baik dan membangun industri yang semakin sehat. 

Acara ini menghadirkan 50 pembicara dari semua aspek pemangku kepentingan mulai dari pemerintah, pelaku usaha, pelaku pendidikan profesi, komunitas film, dan penyelenggara kegiatan yang lain, serta mengangkat fokus pembahasan berbeda setiap harinya, yaitu:

1. Kebijakan dan Standar Pendidikan Tinggi Film Nasional

2. Kebijakan dan Standar Pendidikan Menengah Film Nasional

3. Standar Kerja dan Optimalisasi Pelaku Industri Film Nasional

4. Kode Etik Profesi Perfilman Indonesia

5. Hubungan Industrial Perfilman Nasional

6. Pengembangan Pasar Film dan Persaingan Usaha

7. Filming in Indonesia

8. Perizinan Produksi, Ekshibisi, dan Sensor Film

9. Pengarsipan dan Akses Data Film

10. Tata Kelola Penyelenggaraan Festival

11. Pengembangan SDM dan Penguatan Komunitas Film

12. Harmonisasi Undang-Undang dan Peraturan Terkait Perfilman

13. Profiling Industri Film Indonesia

Pada saat yang bersamaan, terdapat acara pameran yang berisi tentang pendidikan, teknologi film, pameran buku film serta bedah buku. Selain itu, ada juga ruang-ruang kelas yang didedikasikan untuk asosiasi profesi, komunitas film, dan pegiat festival film yang akan bertemu dalam satu forum untuk membahas perkembangan film.

Publik bisa mengikuti acara konferensi dan workshop dengan mendaftar secara online di media sosial BPI. Seluruh agenda kegiatan akan dilaksanakan pada 6–11 Maret secara hybrid guna mengakomodir kebutuhan informasi untuk seluruh insan perfilman yang tidak dapat hadir ke Jakarta. Acara akan ditayangkan melalui kanal Youtube Badan Perfilman Nasional.

Agenda berikutnya dilanjutkan pada tanggal 15–18 Maret 2023 berupa penggodogan materi yang didapat dari hasil konferensi untuk melahirkan naskah akademis. Naskah ini nantinya dijadikan sebagai rekomendasi kepada pemerintah, berisi penguatan ekosistem perfilman Indonesia. 

Puncak acara peringatan Hari Film Nasional (HFN) 2023 berupa sarasehan film tanggal 30 Maret 2023 dengan agenda mempresentasikan hasil penggodokan materi konferensi yang sudah dibukukan. Puncak acara ini diharapkan dapat dihadiri oleh seluruh stakeholder dan para pemangku kepentingan untuk saling sumbang saran kemajuan film nasional. (Atha)