Rencana KCI Impor Kereta Bekas dari Jepang Terkendala Izin Kemenperin 

MUS • Thursday, 2 Mar 2023 - 17:00 WIB

Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) berencana mengimpor gerbong bekas dari Jepang untuk mengganti 10 rangkaian KRL Jabodetabek yang akan dipensiunkan tahun ini. Namun hingga kini KCI belum mendapat izin impor dari Kementerian Perindustrian. 

Manajer humas kereta commuter Indonesia, Leza Arlan mengatakan, saat ini PT KCI membutuhkan 10 trainset pengganti. Faktor usia kereta menjadi pertimbangan karena umumnya kereta yang digunakan 15 tahun di Indonesia, sebelumnya sudah digunakan di Jepang selama 20-30 tahun. Selain itu, onderdil KRL yang lama sudah tidak diproduksi dan jika ingin melakukan upgrade teknologi maka akan membutuhkan waktu lama.

"Saat ini memang KCI butuh 10 trainset untuk menggantikan kereta yang harus dipensiunkan karena memang dari faktor usia kereta juga memang sudah lama masa pakainya. Biasanya 15 tahun itu dipakai di indonesia, sebelumnya 20-30 tahun sudah dipakai di Jepang. Jadi memang kurun waktu 15 tahun sudah harus dipensiunkan karena dari segi onderdil juga sudah nggak ada. Kalau mau di upgrade secara teknologi disesuaikan dengan kondisi sekarang itu butuh waktu lagi," kata Leza Arlan, manajer humas KCI dalam program Trijaya Hot Topic Pagi MNC Trijaya, Kamis (02/03/23).

Leza juga mengungkapkan ketika kereta impor sampai di Jakarta, akan dilakukan proses sertifikasi dari Kementerian Perhubungan. Dalam hal ini, DJKA akan memeriksa apakah commuter tersebut layak jalan atau tidak. Selanjutnya, PT KCI akan melakukan upgrade pada bagian interior dan eksterior menggunakan produk lokal.

"Ketika kereta impor bekas itu sampai di Jakarta kan ada proses sertifikasi dari Kementerian Perhubungan dalam ini DJKA. Apakah commuter ini layak jalan atau tidak. Terus, kita lakukan upgrade dari sisi eksterior dan interiornya KRL. Semua produk-produknya lokal," ucap Leza.

Leza memastikan, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) terhadap kereta impor yang diupgrade mencapai 40%. Sedangkan jika menunggu produksi kereta dari INKA, perlu waktu 2-3 tahun lagi. 

"Kereta impor bekas yang datang juga TKDNnya sudah 40%. Nah untuk terkait INKA ini ada proses produksi, tidak bisa cepat. Butuh 2-3 tahun sampai semua pemesanan selesai. Jadi baru tahun 2025," pungkas Leza. (Jess)