Berlimpah Manfaat, AXA Mandiri Luncurkan Asuransi Mandiri Secure CritiCare

MUS • Monday, 27 Feb 2023 - 18:59 WIB

Jakarta - PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) meluncurkan Asuransi Mandiri Secure CritiCare pada Senin (27/2/2023), untuk menawarkan solusi terbaru dengan memberikan manfaat perlindungan kepada nasabahnya dari penyakit kritis, yaitu kanker, serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal, mulai dari stadium awal hingga akhir.

Asuransi Mandiri Secure Criticare merupakan solusi perlindungan dwiguna yang berlimpah manfaat, seperti manfaat penyakit terminal, manfaat meninggal dunia hingga 250% uang pertanggungan (UP), manfaat tunai dengan jaminan hingga 38% dari premi tahunan, manfaat akhir masa asuransi sampai dengan 106% total premi yang dibayarkan, serta kenaikan UP meninggal dunia sebesar 3% setiap tahunnya tanpa disertai penambahan premi sesuai dengan ketentuan polis yang ada.

“Dengan hadirnya Asuransi Mandiri Secure CritiCare ini, nasabah kami dapat terlindungi dari risiko kesehatan dan keuangan di masa depan, terutama dari risiko penyakit kritis. Kami yakin hadirnya solusi ini bisa memberikan ketenangan pikiran atau peace of mind kepada nasabah kami dalam aktivitas keseharian mereka,” ungkap Presiden Direktur AXA Mandiri Handojo G. Kusuma

Berdasarkan catatan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan BPJS Kesehatan, sepanjang tahun 2019-2021 penyakit pada jantung memiliki klaim yang paling besar dengan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp30,32 triliun, kemudian diikuti kanker dengan angka Rp11,21 triliun, stroke Rp7,75 triliun, dan gagal ginjal sebesar Rp6,72 triliun. 

Hasil penelitian Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia juga menyebutkan, bahwa total kasus kanker di Indonesia pada tahun 2020 mencapai angka 2.294.114 kasus dan 75% pasien di antaranya mengalami kesulitan keuangan akibat dari kebutuhan pengobatan dan perawatan kanker dalam satu tahun setelah terdiagnosis dengan rata-rata pengeluaran sebesar Rp102-106 juta.

”Kami melihat fakta bahwa pengobatan penyakit kritis menelan biaya yang cukup besar. Dengan manfaat seperti jaminan perlindungan penyakit kritis, jaminan kenaikan uang pertanggungan, jaminan cashback, jaminan pengembalian premi, jaminan keleluasaan memilih masa pembayaran, maka Asuransi Mandiri Secure CritiCare menjadi perlindungan berlimpah jaminan bagi nasabah AXA Mandiri,” terang Rudi Nugraha selaku Direktur AXA Mandiri.

Dr. Vito A. Damay, SpJP(K), MKes, AIFO-K, FIHA, FICA, FAsCC dari Siloam Hospitals Lippo Village menekankan bahwa pencegahan penyakit kritis tidak cukup hanya dengan pengolahan makanan sehat, olahraga yang rutin, dan medical check up, tetapi juga perlu menghindari kebiasaan buruk yang merusak kesehatan seperti merokok.

“Pola hidup yang sehat dan teratur, dengan deteksi dini menurunkan risiko komplikasi penyakit kritis dan meningkatkan harapan kesembuhan apabila lebih awal terdiagnosis. Tentu lebih baik mengetahui adanya masalah di stadium awal daripada stadium akhir. Kepemilikan perlindungan asuransi dan BPJS kesehatan adalah antisipasi bila hal yang tidak diinginkan terjadi,” tutur Dr. Vito. 

Dalam pengenalan terhadap product launch ini, AXA Mandiri juga menggandeng Yayasan Dunia Kasih Harapan (HOPE) untuk para nasabah turut membantu penderita kanker yang kurang mampu. 

AXA Mandiri juga melakukan donasi sebesar setengah dari hasil penjualan produk Asuransi Mandiri Secure CritiCare kepada Yayasan tersebut dan mengapresiasi 200 nasabah pertama periode 13-28 Februari 2023 dengan memberikan Gelang Harapan yang dirancang khusus oleh Ghea Panggabean sekaligus bentuk simbolis peringatan Hari Kanker Sedunia di bulan Februari.

Yayasan Dunia Kasih Harapan yang didirikan oleh Wulan Guritno, Amanda Soekasah, dan Janna Soekasah, pada mulanya didirikan atas tujuan menyebarkan harapan di segala bidang.

“Kain yang digunakan untuk pembuatan gelang ini namanya kain jumputan yang aku gak tau ini sebuah kebetulan atau gimana, tapi jumputan itu artinya adalah pelangi dan pelangi melambangkan harapan. Pas banget kita nyebutnya juga Bracelet of Hope, dan itu ditujukan untuk pejuang kanker,” kata Amanda Soekasah.

Namun, isu penyakit kanker terasa lebih dekat bagi para pendiri tersebut, terutama bagi Janna dan Amanda, hingga akhirnya dijadikan sebagai fokus utama bagi Yayasan Dunia Kasih Harapan.

“Fokus pertama dari adanya kerja sama ini adalah untuk memberikan dukungan terhadap para penderita maupun penyintas kanker yang kurang mampu dan belum memiliki perlindungan. Kemudian dilanjutkan dengan berbagai aksi dan program sosial lainnya di beberapa kota, guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit kanker. Saya berharap kedepannya masyarakat mulai sadar akan pentingnya pengetahuan dan perlindungan terhadap penyakit kritis seperti kanker,” tutur Janna Soekasah. (Iftikhor)