Anak-anak dan remaja saat ini rawan terkena kekerasan dan eksploitasi seksual di dunia maya maupun sosial media. Untuk mengantisipasi itu, program Lingkungan Aman dan Ramah untuk Anak (SAFE4C), serta program Eksploitasi Seksual dan Kekerasan terhadap Anak secara Daring (OCSEA) di dunia maya perlu direalisasikan.

Yayasan Setara didukung oleh UNICEF Indonesia berkerjasama dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Tengah akan merancang program Program SAFE4C and OCSEA.

Program diuji coba di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Sabtu (25/2/2023). Ada dua lokasi uji coba, yaitu Desa Keseneng di Kecamatan Mojotengah dan madrasah di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Asy’ariyyah 6. Uji coba menyasar remaja berusia 15-18 tahun.

”Programnya ada lima tahap. Pertama, kita mengenalkan eksploitasi (seksual) dan kekerasan gender berbasis online. Program kedua tentang apa saja kejahatan online seperti grooming, sexting, dan sextortion. Program ketiga membedah risiko dan manfaat internet. Program keempat tentang upaya pencegahan. Program kelima tentang ke mana kita melapor jika terjadi kejahatan,” kata pendamping Yayasan Setara, Bintang Alhuda.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Kepala Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Asy’ariyyah 6, Nofiadi mengatakan dengan adanya program tersebut pihaknya kini lebih paham cara mengedukasi para santri bahwa penggunaan internet juga perlu ada batasan.

"Di zaman era digital atau teknologi program ini sangat membantu para teknisi pengajar untuk lebih mengawasi dan mengedukasi penggunaan internet sehat bagi para santri" ujar Nofiadi

Ia berharap program ini dapat merubah generasi muda khususnya di kalangan anak-anak dan remaja untuk lebih bijak menggunakan internet positif serta penggunaan sosial media dengan baik sehingga tidak terjadi Eksploitasi Seksual dan Kekerasan terhadap Anak di dunia maya maupun sosial media saat ini.