Jakarta – Kementerian Kesehatan melaporkan penambahan kasus COVID-19 varian kraken di Indonesia menjadi sebanyak 6 kasus. Dua pasien diantaranya berasal dari PPLN negara Polandia dan pulang dari umroh.

Kemudian 4 pasien lainnya, yaitu satu seorang perempuan (46), sudah vaksin booster dan sudah telah dinyatakan sembuh. Dua, seorang perempuan (22), sudah vaksin booster lebih dari 6 bulan, memiliki gejala ringan tanpa komorbid, dan telah dinyatakan sembuh. Tiga, seorang laki-laki (47) dan yang terakhir seorang perempuan (37). Saat ini, keduanya sedang dalam proses penyelidikan epidemiologi.

Selain itu, Kemenkes juga melaporkan 14 kasus varian omicron sub varian CH.1.1 atau varian orthus di Indonesia. Dari seluruh total, sebanyak 10 kasus berasal dari Provinsi DKI Jakarta, sementara 4 kasus lainnya berasal dari Lampung, Riau dan Jawa Barat.

Diketahui, kedua varian virus ini memiliki karakteristik lebih cepat menular dibandingkan dengan sub varian lainnya. Selain itu, belum dapat dipastikan mengenai tingkat kesakitan dan kematian akibat kedua varian virus tersebut.

Meskipun demikian, Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Mohammad Syahril, mengatakan perkembangan COVID-19 di Indonesia masih terkendali.

“Kementerian Kesehatan terus melakukan pemantauan terhadap Varian Orthrus ini, baik di tingkat nasional maupun daerah, meskipun sampai saat ini belum menyebabkan kenaikan kasus,” tegas dr. Syahril di Jakarta belum lama ini. 

Ia mengimbau masyarakat agar tidak lengah, dan segera melengkapi diri dengan vaksinasi lengkap hingga booster ke-2 untuk meningkatkan titer antibodi serta memperpanjang masa perlindungan.

“Kita tetap mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk berhati-hati dan waspada karena COVID-19 dengan varian baru masih tetap ada dan salah satu pencegahan kita yaitu melalui protokol kesehatan, vaksinasi lengkap dan booster,” ujarnya. (Atha)