Ketua Pusat Psikologi TNI, Laksamana Muda TNI Dr. Wiwin Dwi Handayani, S.Psi., M.Si., memperingati HUT Pusat Psikologi TNI yang pertama dengan memberikan pelatihan penguatan karakter kepada pengurus yayasan Nurul Iman Abadi Bina Lindung serta pengurus Forsila Pondok Gede Kota Bekasi, pada Rabu, 22 Februari 2023 di Aula Indra Hasan, Kompleks Bina Lindung. 

Acara ini dihadiri oleh Karopsi SSDM Mabes Polri, Brigjen. Pol. Kristiyono, S.I.K., M.Si., Prof. Dr. Ir. Muladno, MSA, sebagai Ketua Yayasan Nurul Iman Abadi Bina Lindung, lalu pengurus, anggota, dan para ustad Forsila Pondok Gede, para Kabid Puspsi TNI, Kapolsek Pondok Gede, Danramil Pondok Gede, Camat Pondok Gede, serta Lurah Jaticempaka. 

Melalui acara bakti sosial ini, Pupsi TNI bersama Psikologi Kepolisian bersinergi untuk meningkatkan karakter kebangsaan dan bertujuan untuk mengantisipasi paham radikalisme yang berkembang di masyarakat. 

Kita berharap masyarakat siap menghadapi pesta demokrasi dengan membangun atau melatih mereka ketika menghadapi perbedaan, jangan sampai menimbulkan perpecahan. Tapi bahkan justru perbedaan pilihan, perbedaan agama, perbedaan kebiasaan menjadi variasi yang unik yang mempererat mereka untuk bekerja sama nanti dalam menghadapi pesta demokrasi,” kata Laksda TNI Dr. Wiwin Dwi Handayani. 

Ia juga berpesan kepada para pengurus atau DKM Nurul Iman Abadi Bina Lindung dan Forsila Pondok Gede agar menjadi agen-agen yang mengajak seluruh untuk masyarakat untuk selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan NKRI.

Rangkaian acara yang telah berlangsung adalah penyampaian materi yang berjudul “Upaya Peningkatan Persatuan Komponen Bangsa”, sesi games, serta praktek psikologi sederhana yang bertujuan untuk membuktikan besarnya pengaruh kata-kata terhadap cara pikir suatu individu. 

Para peserta acara, seperti ibu-ibu majelis ta’lim, anggota DKM masjid, dan para ustaz juga berpartisipasi dengan aktif dalam berpendapat selama acara berlangsung. 

“Kami selaku Yayasan Nurul Iman sangat appreciate pimpinan TNI dan Polri. Dengan cara-cara seperti ini, dengan pendekatan hati ke hati, ini bisa merasuk lebih baik lagi ke masyarakat," tutup Ketua Yayasan sekaligus Guru Besar Institut Pertanian Bogor, Prof. Dr. Ir. Muladno. (Nuur Salsabilaa)