Blitar - Pada hari Minggu (19/2/23) telah terjadi ledakan dahsyat di Blitar sekitar pukul 22.30 WIB yang menghancurkan puluhan rumah di sekitarnya.

Diduga ledakan ini terjadi akibat korban meracik petasan sambil merokok, hingga baranya mengenai black powder.

Ledakan ini menewaskan satu keluarga yang beranggotakan 4 orang, dengan kondisi 1 jasad korban utuh dan tiga korban lainnya tercerai-berai.

Bahan baku petasan dengan harga yang relatif murah dan tingginya permintaan dari konsumen, menyebabkan banyaknya produksi petasan ilegal yang berpotensi membahayakan baik produsen maupun masyarakat sekitar.

Investigasi terkait sumber atau supplier bahan baku untuk produksi petasan ilegal sudah mulai dilakukan oleh pihak kepolisian.

“Mungkin ada pabrik yang sudah memiliki izin edar tapi akhirnya memperjualbelikan tambahan kepada kelompok (masyarakat). Kita sudah menelusuri beberapa tempat-tempat yang mungkin ada informasi (terkait) jual beli barang legal dan dalam waktu dekat ini akan kita tindak lanjuti,” kata Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono selaku kepada Radio MNC Trijaya dalam program Trijaya Hot Topic Pagi, Selasa (21/02/23).

Menurutnya, edukasi dan sosialisasi perlu dilakukan oleh pihak kepolisian, namun disertai kontribusi dari tokoh masyarakat dan informasi masyarakat sendiri. 

Saat ini pihak kepolisian menghimbau masyarakat untuk tidur di teras rumah, karena dikhawatirkan ada bagian dalam rumah yang rapuh akibat ledakan namun sifatnya kasat mata sehingga rawan mengalami keruntuhan.

“Pemerintah sudah mulai melakukan asesmen untuk menilai seberapa besar bentuk ganti rugi yang diberikan dan bentuknya seperti apa, apakah bangunan, atau mungkin barang atau uang. Tapi yang pasti bupati telah menyampaikan bahwa masyarakat akan dibantu pemerintah karena ini adalah musibah,” tutup AKBP Argowiyono. (Ifti)