Pendukung Moeldoko Mendominasi Musra XIX Sulawesi Tenggara

FAZ • Monday, 20 Feb 2023 - 09:21 WIB

Jakarta - Musyawarah Rakyat (Musra) XIX kini singgah di Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (19/2/2023). Musra XIX Sultra mengusung tema “Mencari Pemimpin Rakyat, Melanjukan Agenda Kerakyatan” itu menjadi ajang menampung harapan dan aspirasi masyarakat Kendari, Sultra.

Diantara kandidat Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang ada, nama Moeldoko kembali menggema bahkan mendominasi di Musra XIX Kendari. Berbagai macam spanduk besar maupun baner - poster dukungan terhadap Moeldoko ramai dibentangkan ratusan peserta di Musra Sultra tersebut dengan yel yel yang mendukung Moeldoko.

Muslimin, salah satu peserta Musra XIX dari Kabupaten Muna menungkapkan Moeldoko diyakininya dapat meneruskan program-program pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Muslimin menganggap banyak program-program yang banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Kendati demikian, dia menolak wacana tiga periode Presiden Jokowi.

Menurut Muslimin figur yang tepat menggantikan Presiden Jokowi adalah Moeldoko. Dia menilai Moeldoko sosok berpengalaman di militer maupun di pemerintahan.

“(Yang menggantikan Presiden Jokowi)Orang itu adalah sosok Bapak Moeldoko yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan dan program yang terasa manfaatnya bagi masyarakat,” sambung Muslimin.

Hal senada juga disampaikan oleh Aman, seorang mahasiswa Universitas Kendari. Dia mengemukakan bahwa terdapat sejumlah tokoh yang sudah dideklarasikan menjadi Calon Presiden. Namun baginya Kepala Staf Kepresidenan (KSP)-lah yang paling tepat menjadi presiden di Pemilu 2024 nanti.

“Hari ini kita membutuhkan pemimpin rakyat yang sesungguhnya, Yang pada hari ini hadirlah sosok-sosok baru yang kemudian kita deklarasikan. Orang itu adalah sosok Bapak Moeldoko yang bisa melakukan perubahan bagi Indonesia ke depannya,” terangnya.

Berdasarkan keterangan Ketua DPD Pro Jokowi (Projo) Sulawesi Tenggara (Sultra), Irvan Umar Tjong menyatakan bahwa Musra ke-19 ini dihadiri 1300 peserta dari berbagai kalangan.

“Peserta terdiri dari berbagai elemen mulai dari akademisi hingga petani. Seperti itu semuanya terwakili karena kalau kita undang semua tempatnya tidak bisa menampung. Tadi yang hadir sekitar 1300 orang,” ujarnya.