BKKBN Jatim Gelar Rakerda Percepatan Penurunan  Stunting

MUS • Thursday, 16 Feb 2023 - 10:44 WIB

Surabaya – Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Bangga Kencana Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur menitikberatkan pada penurunan angka stunting di angka 14 persen di Tahun 2024. Bersama 38 OPD/KB dan mitra strategis  menyampaikan  kinerja Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur di Tahun 2022 dengan angka stunting turun sebesar 4.3 persen  dari angka 23,5 persen pada tahun 2021 menjadi 19,2 persen pada tahun 2022. 

Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, MM menyampaikan capaian Program Bangga Kencana pada tahun 2022 dimana TFR sudah 1,98 dibawah capaian nasional yang masih 2,1 dengan ASFR 15-19 tahun 31,34, Unmet Need 7,18 dan mCPR 67,24. 

"Diperlukan gotong royong, sinergitas, kolaborasi berbagai unsur sebagaimana konsep pentahelix," paparnya pada acara Rakerda Program Bangga Kencana dan  Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Timur.

Erna menambahkan dalam upaya akselerasi program Bangga Kencana dan penurunan stunting, Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim sudah membentuk 31.243 Tim Pendamping Keluarga dari 3 unsur bidan, Kader PKK dan Kader KB sebanyak 93.729 orang yang menyasar catin, ibu hamil, pasca persalinan dan anak usia 0-59 bulan.

Ditempat yang sama, Asisten 1 Pemprov Jatim, Benny Sampirwanto, mengatakan mewakili Ibu Gubernur Khofifah Indar Parawansa, kami mengucapkan terimakasih atas kerja keras Bapak Ibu dalam bergotong royong membangun Provinsi Jawa Timur sehingga Jatim mampu menurunkan prevalensi stunting menjadi 19.2 persen pada tahun 2022 kemarin.

"Rakerda Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting merupakan kegiatan yang sangat penting dan sangat mendukung tercapainya visi dan misi Pemprov Jatim," tegasnya.

Visi Pemprov Jatim, sambung Benny adalah terwujudnya masyarakat Jatim yang adil, sejahtera, unggul dan berakhlak dengan tata kelola pemerintahan yang partisipatoris, inklusif melalui kerja bersama dan semangat gotong royong. Sedangkan untuk misinya adalah terciptanya kesejahteraan yang berkeadilan sosial, pemenuhan kebutuhan dasar terutama kesehatan dan pendidikan, penyediaan lapangan kerja dengan memperhatikan kelompok rentan.

"Stunting adalah bom waktu yang jika kita biarkan maka akan lahir generasi yang tidak mampu bersaing baik secara fisik, mental, intelegensi, maupun sosial. Oleh sebab itu mari kita sama-sama bekerja dengan peran dan fungsi masing-masing agar amanat Pak Presiden dapat kita laksanakan yaitu 14 persen stunting di tahun 2024 mendatang," tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Utama BKKBN RI, Tavip Agus Rayanto, menjelaskan Rakerda ini outputnya adalah program kerja di wilayah Provinsi Jatim, dengan kebijakan lokal Jatim diharapkan bisa menurunkan angka stunting.

"Di Tahun 2022 ini sudah bagus, dari angka 23,5 persen tahun 2021 menjadi 19,2 persen. Ini luar biasa karena jumlah penduduknya banyak dan luas daerah besar. Jawa timur menjadi strategic untuk menjadi provinsi prioritas karena kontribusi terhadap capaian nasional sangat besar," pungkasnya. (Her)