Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 939,11 Miliar di Tahun 2022

FAZ • Thursday, 9 Feb 2023 - 05:40 WIB

Jakarta - Kinerja Bank DKI bertumbuh di tahun lalu. Bank DKI mampu mencetak laba bersih Rp 939,11 miliar sepanjang 2022 atau tumbuh 29,11% dari tahun 2021 yang senilai Rp 727,36 miliar.

Direktur utama Bank DKI Fidri Arnaldy menyatakan, pertumbuhan laba ini tak lepas dari capaian strategi ekspansi yang kuat dan didukung dengan kolaborasi berbagai pihak.

"Bersamaan dengan momentum pertumbuhan ekonomi, Bank DKI melakukan transformasi 5.0 secara menyeluruh dengan akselerasi kinerja penyaluran kredit dan ekspansi bisnis secara berkelanjutan, sebagai komitmen mendorong pemulihan ekonomi Indonesia meskipun masih ada tantangan ketidakpastian global," ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu (8/2).

Fidri menjelaskan, pertumbuhan laba ditopang peningkatan pendapatan bunga sebesar 11,64% secara year on year (yoy) menjadi Rp 4,53 triliun dan fee based income naik 27,71% yoy menjadi Rp 576,01 miliar.

“Pertumbuhan kinerja keuangan Bank DKI tak lepas dari ekspansi kredit tahun lalu. Kredit Bank DKI tumbuh 23,53% menjadi Rp 48,37 triliun pada Desember 2022, dari Rp39,16 triliun di tahun sebelumnya,” ujarnya.

Pertumbuhan kredit Bank DKI didukung dengan kualitas aset yang sangat baik. Rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) turun ke level 1,75% dari 2,98% pada Desember 2021.

Kenaikan penyaluran kredit Bank DKI tersebut terjadi di semua segmen. Kredit mikro misalnya naik 54,22% menjadi Rp2,56 triliun pada 2022 dari Rp 1,66 triliun di 2021. Segmen kredit ritel tumbuh 40,30% menjadi Rp1,29 triliun pada 2022 dari Rp 922,44 miliar di periode tahun sebelumnya.

Lalu, segmen kredit konsumer tumbuh 13,61% dari Rp 17,43 triliun menjadi Rp 19,81 triliun. Kemudian, kredit dengan skala lebih besar tumbuh sangat baik, seperti kredit sindikasi tumbuh secara signifikan 70,29% dari Rp 3,71 triliun menjadi Rp 6,31 triliun.

"Kredit komersial naik 15,40% dari Rp 14,3 triliun menjadi Rp16,51 triliun, kredit menengah tumbuh 67,28% dari Rp1,13 triliun menjadi Rp 1,89 triliun di Desember 2022,” imbuh Fidri.