Jakarta - Seorang wanita berinisial YS yang berusia 25 tahun menjadi pelaku pelecehan seksual terhadap anak-anak. Pelecehan ini dilakukan melalui rental play station miliknya. 

Awalnya, banyak warga yang melapor kepada ketua RT setempat bahwa adanya pelecehan seksual yang terjadi dan YS sebagai korban. 

Helmi selaku ketua RT lingkungan tempat tinggal YS mengadakan pertemuan antara YS dan para pelaku yang merupakan anak-anak usia 8-12 tahun. Anak-anak tersebut adalah pelanggan Rental PS yang dimiliki oleh YS. 

Helmi mengungkap, setelah diusut, ternyata pelakunya bukan anak-anak tetapi YS itu sendiri. Hasil pertemuan itu tidak menemukan jalan tengah, dan akhirnya orangtua anak-anak melaporkan YS ke Polda Jambi, namun ternyata YS sudah pernah melaporkan dirinya ke Polresta Jambi sebagai korban pemerkosaan. 

“Ketika pertemuan dengan saya, kedua belah pihak saling menyuduti satu sama lain dan memiliki pendapatnya masing-masing namun anak-anak bilang bahwa YS yang memaksa mereka melakukan tersebut dan memberi ancaman secara verbal bahwa mereka tidak boleh keluar dari kamar sebelum menuruti keinginannya,” ungkap Helmi kepada Radio MNC Trijaya dalam program Trijaya Hot Topik Pagi, Selasa (7/2/2023).

Kejanggalan ini juga ditemukan oleh Amsyardi Asnawi selaku Ketua Lembaga Perlindungan Anak provinsi Jambi yang ikut andil dalam kasus ini. 

Amsyar mengaku datang ke lokasi setelah menerima laporan dan langsung membawa anak-anak yang merupakan korban untuk mediasi dan wawancara pelaku sebenarnya yaitu YS.

“Menurut cerita dan hasil wawancara anak-anak, YS menyewakan Play Station di rumahnya dengan tarif 5000 per jam dan YS mengiming-imingi anak-anak dengan memberi waktu main gratis secara cuma-cuma dengan syarat menuruti keinginannya untuk memuaskannya. Anak-anak juga dicekoki film dewasa sebelum akhirnya YS melakukan aksinya untuk mengundang anak-anak masuk ke dalam kamarnya satu persatu,” ucap Amsyar kepada Radio MNC Trijaya dalam program Trijaya Hot Topik Pagi, Selasa (7/2/2023).

Korban YS adalah anak-anak berjumlah 17 orang, 11 orang adalah laki-laki dan 6 orang merupakan perempuan. 11 orang sudah ditangani oleh LPA untuk menjalani pendampingan pengobatan traumatik bekerja sama dengan PPA Jambi. 

Anak-anak tersebut juga akan dibawa ke Kementerian Sosial agar mendapat bimbingan tambahin terkait pengembalian kondisi psikisnya. Sedangkan 6 anak sisanya belum ditindak lanjutin lagi. 

Amsyardi juga membuat himbauan kepada warga Jambi untuk mencegah pelecehan seksual selanjutnya dengan membentuk LPA di kecamatan dan kelurahan setempat, agar tidak adanya lagi kasus seperti ini. (RVZ)