ITS Beri Perhatian Khusus Pada Pengembangan Teknologi di Papua

MUS • Monday, 30 Jan 2023 - 16:27 WIB

Surabaya - Institut Teknologi Sepuluh Nopember  ( ITS)  memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan teknologi di Papua. Ini disampaikan oleh Rektor ITS  Prof Dr Ir Mochamad Ashari dalam dialog media yang berlangsung di Kompleks ITS Sukolilo Surabaya. Sejauh ini menurut Mochamad Ashari,  ITS tidak hanya memberikan beasiswa namun juga alih teknologi  dalam pengembangan sarana transportasi  air dan darat. 

"Kita membantu beasiswa untuk  anak anak Papua yang tengah belajar di Surabaya sehingga mereka bisa meraih  cita - citanya untuk kemudian kembali ke Papua untuk membangun," ujar Rektor Mochmad Ashari. 

Tak hanya beasiswa,  ITS juga mengajak para pemuda Papua untuk terlibat dalam pembuatan alat transportasi baik untuk air maupun darat. 
Wakil Rektor IV  ITS Bambang Pramujati menyampaikan bahwa untuk pembuatan kapal pihaknya melibatkan secara langsung para mahasiswa Universitas Cendrawasih Papua. Mereka mendapatkan ilmu secara langsung agar tidak hanya bisa membuat perahu,  namun juga bisa melalukan perawatan. 

" Jadi untuk pembuatan kapal ini kita bekerja sama dengan Kemensos. Kita bukan membuat, tapi mengajak mereka terlibat sehingga nantinya juga bisa merawatnya " lanjut Bambang Pramujati. 

Dalam proses ini menurut Bambang,  ITS melakukan workshop di Universitas Cendrawasih selama 3 bulan.  Kemudian juga mendatangkan mereka ke ITS untuk belajar secara lebih detail bagaimana membuat perahu atau kapal dari fiber. 

"Kita bersama mereka setidaknya telah membuat 6 fiber boat dan sudah ujicoba di Sungai Mamberamo,  bahkan Mensos juga sudah menaikinya.  Jadi kapal ini tidak hanya dibuat oleh mahasiswa tapi juga pemuda di Mamberamo Raya," lanjut Bambang. 

Selain itu,  pembuatan motor listrik juga menjadi prioritas ITS dalam upaya pengembangan transportasi darat. Bambang Pramujati menyampaikan bahwa motor listrik yang dibuat adalah jenis trail, mengingat medan yang dilalui pegunungan dan perbukitan. Nantinya tidak hanya motor saja stasiun pengisian kendaraan listrik umum ( SPKLU)  juga akan disiapkan. 

"Untuk motor listrik kita juga sudah melakukan pelatihan dan perakitan. Bahkan kita datangkan untuk belajar di cluster inovasi otomotif ITS " lanjut Bambang Pramujati. 

Pengembangan teknologi ITS juga diarahkan untuk pembuatan garam.  Selama ini kebutuhan garam di Papua masih dicukupi dari daerah lain.  

Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Fadlilatul Taufany menyampaikan bahwa ada potensi pembuatan garam di Papua. Teknologi yang dikembangakan oleh ITS dimungkinkan bisa membuat garam yang bisa menjadikan Papua sebagai penghasil garam di tanah air. 

"Ada potensi Papua menjadi daerah penghasil garam. Nantinya kita akan mengembangkan teknologi dalam pembuatan garam sepanjang waktu. Tanpa mengenal jeda cuaca. Sehingga Papua ke depan bisa menjadi daerah penghasil garam nasional," pungkas Taufany. (Her)