Guru Didorong Menulis Karya Buku Antologi

MUS • Monday, 30 Jan 2023 - 14:17 WIB

Jakarta – Saat ini internet sudah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat, terutama di kalangan pelajar. Pelajar menggunakan internet untuk belajar, berkomunikasi, dan juga untuk hiburan. Berdasarkan laporan dari Asosiasi Jasa Penyelenggara Internet Indonesia (APJII) per 2021-2022, kelompok usia 13-18 tahun memiliki tingkat penetrasi internet tertinggi di Indonesia yakni sebesar 98,64%.

Di sisi lain penggunaan internet untuk anak usia sekolah juga membuka peluang terjadinya perundungan di dunia maya (cyberbullying) yang saat ini semakin marak. Berdasarkan hasil penelitian Center for Digital Society (CfDS) per Agustus 2021 bertajuk Teenager-Related Cyberbullying Case in Indonesia yang dilakukan pada 3.077 siswa SMP dan SMA usia 13-18 di 34 provinsi di Indonesia. Hasil tersebut menyebutkan bahwa 1.895 siswa (45,35%) mengaku pernah menjadi korban, sementara 1.182 siswa (38,41%) lainnya menjadi pelaku. Platform yang sering digunakan untuk kasus cyberbullying antara lain WhatsApp, Instagram, dan Facebook.

Menyadari potensi kasus cyberbullying yang semakin marak di kalangan pelajar, Komunitas Guru Satkaara Berbagi (KGSB) bekerja sama dengan APJII akan menerbitkan buku antologi dari guru anggota KGSB pada Februari 2023. Buku antologi ini mengambil tema “Best Practice Pencegahan dan Penanganan Cyberbullying di Lingkungan Sekolah” yang ditulis oleh 40 guru dan dosen yang tergabung dalam Klub Literasi KGSB. Para guru atau tenaga pendidik ini berasal dari jenjang PAUD hingga Universitas baik dari sekolah negeri dan swasta dibawah naungan Kemendikbud Ristek dan Kemenag serta perwakilan universitas di Timor Leste. Buku antologi ini akan didistribusikan kepada 150 sekolah di Indonesia dan Timor Leste.

Pelatihan Kelas Bimbingan Penyusunan Buku KGSB bersama APJII

Dalam rangka pemantapan dan penyusunan buku antologi tersebut, KGSB bersama APJII dan didukung oleh Rumah Guru BK (RGBK) dan WIN Media (Wong Nulis Indonesia) mengadakan pelatihan Kelas Bimbingan Penulisan Buku Antologi dengan tema “Pencegahan dan Penanganan Cyberbullying di Lingkungan Sekolah”, Sabtu (28/1/2023) melalui platform zoom. Pemateri di kegiatan Kelas Bimbingan Penulisan ini adalah Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga APJII, Danang Wijayanto, dan Founder penerbit Wong Indonesia Nulis (WIN), Ririn Astutiningrum.

Sebelum memasuki tahap pelatihan kelas bimbingan penyusunan buku, para peserta melalui proses seleksi terlebih dahulu serta wajib mengikuti pelatihan penulisan bersama penulis dan wartawan senior, Titik Kartitiani yang diadakan pada 17 Desember 2022 dan 7 Januari 2023. Pelatihan penulisan di awal tersebut dimulai dari belajar membuat outline dan menuangkan menjadi tulisan esai populer. Proses pelatihan dan pendampingan memakan waktu satu bulan lebih dan bagi peserta yang lolos berhak mengikuti pelatihan selanjutnya yakni Kelas Bimbingan Penulisan Buku Antologi.

Founder KGSB, Ruth Andriani mengatakan buku antologi praktik baik dari anggota kami mengenai pencegahan dan penanganan cyberbullying ini, sebagai salah bentuk kepedulian kita terhadap marak dan tingginya kasus cyberbullying.

“Kami berharap melalui apa yang disampaikan dari pengalaman para guru anggota KGSB di buku antologi ini, dapat memberikan inspirasi kepada para pembaca khususnya di bidang pendidikan untuk aktif mencegah tindakan cyberbullying pada pelajar,” ujar Ruth.

Kepala Bidang Hubungan Antar Lembaga APJII, Danang Wijayanto dalam sambutannya mengatakan bahwa“Penulisan buku antologi ini merupakan salah satu upaya kami dalam mensosialisasikan penggunaan internet yang bijak kepada masyarakat. Melihat kasus cyberbullying yang cukup tinggi di kalangan pelajar kami harap buku antologi ini dapat membantu guru atau pengajar dalam mengatasi kasus cyberbullying,” jelas Danang.

Lebih lanjut Founder WIN, Ririn Astutiningrum mengungkapkan bahwa “Kami sangat senang melihat antusiasme dan semangat dari peserta Kelas Bimbingan Penulisan Buku Antologi ini, semoga karya tulis peserta dapat bermanfaat untuk masyarakat luas. Karena tugas dalam menangani masalah cyberbullying bukan tugas guru semata, tetapi perlu keterlibatan aktif dari seluruh pemangku kepentingan," tuturnya.

Tentang Komunitas Guru Satkaara Berbagi (KGSB)

KGSB merupakan wadah beranggotakan guru setingkat Paud/TK, SD-SMA hingga Perguruan Tinggi sederajat dari seluruh Indonesia. KGSB diresmikan pada 18 Desember 202

Saat ini terdapat lebih dari 600 guru anggota KGSB dari tingkat PAUD hingga SMA Sederajat, bahkan Perguruan Tinggi yang tersebar di 59 kota, 121 kabupaten, 33 provinsi di Indonesia serta Timor Leste.

Program KGSB meliputi kegiatan pengembangan diri berupa seminar dan pelatihan bagi tenaga pendidik yang dilakukan regular setiap bulannya. KGSB mengusung filosofi berbagi yaitu dari dan untuk guru yang diharapkan mampu berdampak serta bernilai bagi dunia pendidikan yang lebih baik di masa depan. Keanggotaan dan kegiatannya tidak berbayar alias gratis. (MAR)