BEI Optimis, 2023 Pasar Modal di Jatim Makin Bergairah

MUS • Thursday, 26 Jan 2023 - 09:49 WIB

Surabaya - Setelah mengalami pertumbuhan yang signifikan selama tahun 2022, Bursa Efek Indonesia (BEI) perwakilan Jawa Timur yakin jumlah investor Pasar Modal di Jatim akan terus meningkat di tahun 2023 ini.

Hal ini dikemukakan Kepala Kantor BEI Perwakilan Jawa Timur, Dewi Sriana Rihantyasni, dalam acara workshop pasar modal di gedung KP BEI Jawa Timur, Surabaya.

Dewi Sriana Rihantyasni mengatakan, pada tahun 2022  jumlah Single Investor Identification (SID) pasar modal tercatat sebanyak 1.360.011 atau tumbuh 36,47 persen dibandingkan 2021.

“Dari angka tersebut, jumlah investor SID pasar modal Jatim menyumbang sebesar 13,28 persen dari total 10.242.207 SID nasional,” ujarnya.

Sementara untuk SID saham di Jatim pada 2022 tercatat sebanyak 587.974 atau tumbuh 29,10 persen dibandingkan 2021. Jumlah tersebut menyumbang 13,34 persen dari total SID saham nasional yang sebanyak 4.406.828 SID.

“SID saham di Jatim tersebar di sejumlah kota/kabupaten, di antaranya di Surabaya 137.660 SID, Malang 61.072 SID, Sidoarjo 49.375 SID, Kediri 29.060 SID, Jember 25.806 SID, Gresik 21.053 SID, Banyuwangi 18.102 SID, Madiun 16.837 SID, Pasuruan 16.525 SID, dan Mojokerto 16.169 SID,” lanjut Dewi Srihana.

Dewi Srihana juga menyampaikan, meski sempat diterpa badai pandemi dan banyak anggotanya yang akhirnya memilih menutup kantor bursanya. Namun berkurangnya jumlah keanggotaan bursa tidak memengaruhi fasilitasi masyarakat di Jatim yang ingin menjadi investor di pasar modal.

”Meski ada beberapa anggota bursa yang menutup kantornya di beberapa daerah, namun juga ada yang memiliki dua cabang perusahaan. Dan totla jumlah ini, masih lebih besar jika dibandingkan dengan daerah di luar Jakarta yang lain,” tambah Ana.

Tahun 2023 ini Dewi Srihana optmis  galeri investasi edukasi, syariah, dan digital (GIE, GIS, dan GED), khususnya yang menyasar masyarajat pinggiran, santri dan penyandang disabilitas akan terus berkembang. Hal ini juga sudah sesuai dengan program dan tema Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia. Dimana dalam arah strategis literasi keuangan tahun 2023, prioritas sasarannya adalah UMKM dan masyarakat daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).

Selain potensi investor yang diyakini akan meningkat, di Jatim tahun 2023 ini juga diperkirakan akan ada penambahan emiten baru.

“Sudah ada beberapa yang menyampaikan rencananya untuk melakukan Initial Public Offering (IPO). Tapi yang pasti sudah ada satu emiten dipastikan akan melakukan IPO tahun ini,” pungkas Dewi Srihana. (Her)