Menkeu Sri Mulyani Dukung Program Terobosan Mensos

MUS • Saturday, 21 Jan 2023 - 13:32 WIB

Malang - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengajak Menteri Keuangan Sri Mulyani berdialog langsung dengan penerima manfaat program penanganan kemiskinan terpadu di Malang Raya. Hadir di Pendopo Kecamatan Pujon keduanya langsung bercengkrama dengan anak-anak, penyandang disabilitas, lansia, dan penerima bantuan sosial lainnya.

Mensos memikirkan satu per satu penerima manfaat yang hadir. Salah satunya adalah penerima kursi roda multiguna. “Ini kursi rodanya dirancang sendiri oleh yang difabel, kalau dulu dia gak bisa berdiri, sekarang bisa,” kata Mensos yang disambut anggukan oleh Menkeu. 

Suasana dialog menjadi semakin akrab saat keduanya menyapa lansia yang merupakan penerima program permakanan lansia tunggal. Dengan menggunakan bahasa jawa, dua menteri meminta saran bagaimana menjadi lansia yang sehat dan tetap cantik di usia senja. 

Mensos mengatakan kunjungan kerja bersama dengan Menkeu merupakan bentuk edukasi kepada publik mengenai penggunaaan anggaran yang dilakukan oleh Kemensos. 

“Jadi  _Alhamdulillah_  pagi ini Bu Menkeu bisa melihat program-program Kemensos. Yang pertama permakanan. Jadi ada program permakanan yang diluncurkan sejak Desember (2022) lalu untuk para lansia, dan bantuan untuk anak yatim,” katanya di Pendopo Kecamatan Pujon.

Selain dua program tersebut, Kemensos juga melaksanakan program penanganan kemiskinan terpadu yaitu Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA), Rumah Sejahtera Terpadu, dan program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI).

Menkeu mengungkapkan, tahun 2022, Kemensos mengajukan anggaran tambahan kepada Kementerian Keuangan  untuk bantuan permakanan bagi lansia dan disabilitas.

“Hari ini saya diundang oleh Bu Risma untuk melihat beberapa program bantuan sosial yang dikembangkan oleh bu Risma. Pendekatan beliau itu sangat berbeda. Yaitu meng _-empower_ atau memberikan pemberdayaan sehingga masyarakat bisa makin mandiri secara ekonomi,” ujar Sri Mulyani.

Ia mengapresiasi upaya pengentasan kemiskinan yang dilakukan Kemensos. "Kami akan mendukung yang dilakukan oleh Kemensos karena Bu Risma selalu melihat (semua masalah) dari mulai kemiskinan, disabilitas dan pemberdayaan menjadi satu paket kegiatan. Sehingga beliau selalu menggunakan anggaran dari bantuan sosial pemerintah itu, bisa dipakai untuk betul-betul membantu langsung target yang memang membutuhkan dan bahkan bisa memberdayakan," katanya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga mengacungi jempol kolaborasi yang dilakukan oleh Mensos dengan Bank Indonesia dan DPR RI, dalam hal ini Anggota DPR RI Andreas Eddy Susetyo.

"Tadi beberapa program PENA yang disampaikan, kombinasi dari APBN dengan Bank Indonesia dengan Pak Andreas sebagai anggota DPR. Beliau meyakinkan bahwa kita semuanya bisa berkolaborasi sehingga masyarakat mendapatkan manfaat yang maksimal," ujar Menkeu.

Menurutnya, APBN hadir membantu masyarakat kecil yang sangat membutuhkan bantuan negara. Ia berharap ke depan ada sinergitas berbagai pihak, utamanya dari pemerintah daerah, pelaku usaha, dan _stakeholder_ lainnya agar semakin banyak masyarakat miskin yang terentaskan dan mendapatkan penghidupan yang layak. 

“Hal ini merupakan wujud nyata uang kita, pajak yang kita bayarkan selama ini kembali pada kita juga,” katanya.

Kemensos saat ini berfokus pada peningkatan kemandirian Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Seperti program PENA yang dihadirkan untuk KPM usia produktif agar bisa memiliki usaha sendiri sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan yang akhirnya akan menciptakan kemandirian sosial dan ekonomi. Pada tahun 2022 sebanyak 5.209 KPM menerima PENA dengan rincian KPM Miskin Ekstrem sebanyak 238, dan miskin sebanyak 4.971. Sedangkan di Malang Raya sejumlah 443 KPM. (Her)