Animasi Mummies, Sarat Petualangan dengan Pendekatan Unik

MUS • Monday, 16 Jan 2023 - 07:50 WIB

Genre: Animasi
Sutradara: Juan Jesús García Galochaa
Pengisi suara: Joe Thomas, Eleanor Tomlison, Sean Bean
Distributor: Warner Bros. Indonesia
Durasi: 1 jam 28 menit
Mulai tayang di bioskop Indonesia: 20 Januari 2023

Animasi terbaru dari Warner Bros. Pictures, "Mummies" akan menghibur seluruh anggota keluarga, khususnya bagi penonton cilik penyuka petualangan dan sejarah. Latar belakang Mesir kuno  menjadikannya unik dan makin seru diikuti, dihiasi adegan komedi dan musik yang enak didengar.

Ceritanya diawali ekspedisi arkeologi dari Lord Silvester Carnaby, berhasil menemukan makam Putri Nefer dari Mesir. Dia tak berhasil menemukan mumi, tetapi penasaran dengan makam kosong misterius tersebut.

Di kota mumi tersembunyi jauh dalam perut Bumi, lomba kereta kuda berlangsung dengan sengitnya. Kita berkenalan dengan kusir jagoan yang menjadi idola masyarakat, Thut. Dia hidup bersama adiknya, Sakhem dan hewan seperti buaya, peliharaannya. Thut tampak menikmati popularitasnya, meski terkesan sombong, tetapi tetap baik hati.

Di istana, Putri Nefer hidup bersama ibu dan ayahnya, Sang Firaun Agung. Putri muda yang energik sebenarnya ingin perubahan di kerajaannya. Nefer sangat suka bernyanyi, hobi yang tampaknya tak akan pernah terjadi di kerajaan Firaun.

Sebaliknya, Nefer harus mengikuti perintah bapaknya untuk segera menikah, dengan pemuda pilihan, yang secara tradisi ditentukan oleh burung Phoenix. Jodohnya ternyata Thut, pemuda sederhana, yang juga tak ingin menikah.

Tetapi keinginan Firaun tidak bisa dihindari. Thut harus segera menikahi Nefer, dengan mempercayakan cincin kawin kuno yang indah kepada Thut. Dia harus menyimpan pusaka tersebut, sampai pernikahan atau menghadapi konsekuensi berat jika cincinnya hilang.

Dari sanalah konflik bermula. Cincin kawin dari Firaun hilang di kediaman Thut, yang memang sedang diintai oleh Lord Carnaby. Inilah kesempatannya untuk mewujudkan mimpi Lord Carnaby, tercatat dalam sejarah sebagai arkeolog terkenal. Dia segera kembali ke London dengan cincin berharga, untuk segera dipamerkan.

Para mumi pun tak tinggal diam. Thut harus mencarinya, mengikuti Lord Carnaby ke dunia manusia. Dia diikuti Sakhem dan peliharaannya, serta Putri Nefer. Petualangan mereka berangkat dari Mesir menuju London modern.

Perjalanan lucu dan menggelikan pun harus dijalani Thut, Putri Nefer, Sakhem, dan binatang kesayangannya. Mereka beradaptasi dengan situasi masa kini, mulai dari mobil, dibandingkan kereta kuda pada zaman kuno, sampai suara dari pengeras suara yang disangka Ra.

Penggambaran dewa dewi Mesir pun digambarkan dengan sangat ringan, namun tetap dapat memancing rasa ingin tahu anak-anak. Sutradara Juan Jesús García Galochaa bersama timnya membawa Mesir Kuno ke sentral cerita dengan pendekatan lebih mendalam.

"Dalam Kota para mumi, untuk representasi yang benar dari budayanya, tim melakukan perjalanan ke Mesir untuk mendokumentasikan secara langsung detail lokasi dan tradisinya. Cerita, anekdot, dan detail kecil dari Mesir Kuno adalah sentuhan khusus yang coba kami refleksikan di sepanjang film," kata sineas asal Spanyol, yang perdana bertindak sebagai sutradara dalam film ini.

Baginya, “Mummies” merupakan petualangan penuh humor, yang juga sangat mementingkan cinta. Seringkali dalam hidup, kita membatasi diri dan tak mampu menghadapi ketakutan, karena kurang kekuatan untuk melangkah dalam menyelesaikan masalah.

Sutradara Galochaa menegaskan, "Mummies menunjukkan cinta adalah segalanya, dan hanya cinta yang dibutuhkan untuk melangkah maju." Mummies akan menjadi teman awal tahun yang kocak di layar lebar bersama keluarga. (MAR)​