Wacana Pemilu Sistem Tertutup, PKS: Tak Sesuai Azas Keterwakilan

MUS • Tuesday, 3 Jan 2023 - 20:15 WIB

Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKS, Iskan Qolba Lubis (IQL) menyatakan dengan tegas bahwa wacana pemilu tertutup sangat tidak demokratis dan merupakan kemunduran Demokrasi.

Mengingat, lanjut Iskan, bahwa masyarakat kita sudah dalam kondisi sadar politik dan dapat menentukan pilihannya sesuai hati nurani.

“Dengan adanya pemilu tertutup membuat masyarakat tidak bisa memilih wakil rakyat yang dia kenal yang akan memperjuangkan daerah yang dia wakili,” pungkasnya.

Dan juga, tambah Iskan, membuat masyarakat dipaksa menerima wakil yang bukan dari pilihannya tapi disodorkan partainya.

“Kalo begini masyarakat kasian jadi gabisa menentukan pilihannya secara murni. Kita kan tau pemilu ini merupakan bagian penting dalam berdemokrasi. Ini sudah menjadi indikator kemunduran demokrasi kita,” kata Iskan.

Dalam demokrasi, menurut Iskan, asas pokok yang berlaku adalah pengakuan partisipasi rakyat.

“Ini berarti peran rakyat dalam negara demokrasi yaitu untuk memilih perwakilannya di lembaga legislatif. Jangan sampai hak rakyat yang memilih pemimpinnya jadi dibatasi. Ini bisa membuat kemunduran,” ujar Iskan.

Lanjutnya, jika pemilu dengan cara tertutup ini kembali lagi. Secara tidak langsung masyarakat tidak dapat mengenal calonnya secara utuh.

“Ini dapat menimbulkan kebingungan pada publik atas apa yang mereka pilih. Karena pada dasarnya ajang pemilu ini merupakan salah satu langkah mendekatkan para calon kepada masyarakatnya bukan malah membuat jauh dan tidak tahu tentang wakil rakyat mereka pada nantinya,” ungkap Iskan.

“Pengetahuan tentang calon itu penting, masyarakat bisa langsung tahu tentang calon karena bisa berinteraksi dengan mereka melalui program sosialisasi kandidat,” tutup Iskan.