Emak-Emak Deklarasi Dukung Moeldoko Maju di Pilpres 2024

FAZ • Saturday, 24 Dec 2022 - 16:26 WIB

Jakarta - Dukungan kepada Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, untuk maju sebagai salah satu kandidat presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 terus bermunculan.

Pada momen peringatan Hari Ibu, sejumlah emak-emak bergerak menyatakan dukungan kepada Moeldoko sebagai calon presiden (capres) 2024.

Para emak-emak ini menamakan kelompok mereka 'The Power of Emak-Emak Moeldoko'. Deklarasi kelompok sukarelawan yang dipimpin oleh Jenny Widjaja ini dilakukan persis pada peringatan Hari Ibu, di Jakarta, Kamis (22/12).

Mereka mendoakan semoga Moeldoko dapat terpilih memimpin Indonesia ke depan dan membawa kemajuan luar biasa bagi bangsa Indonesia.

Menurut Jenny, deklarasi juga dilakukan untuk membangun solidaritas sukarelawan dan loyalis Moeldoko, membangun militansi melalui organisasi ibu-ibu 'The Power of Emak-Emak Moeldoko'.

"The Power of Emak-Emak memberikan mandat kepada Jenderal TNI (Purn) Moeldoko untuk maju sebagai kandidat presiden pada Pemilu 2024," ujarnya.

"Pak Moeldoko selama ini selalu berperan aktif dan peduli terhadap kegiatan UMKM dan sosial ibu-ibu, sangat memperhatikan kondisi sosial masyarakat miskin," ucapnya.

Jenny juga menyerukan agar perempuan juga diberi ruang hak-hak sosial politik.

"Penguatan peran aktif organisasi perempuan dalam sosial dan politik di tengah masyarakat juga harus didukung peningkatan keahlian digital yang akan mendorong perempuan menjadi lebih berdaya, demi kemajuan Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Moeldoko secara terpisah menilai kelompok perempuan penting memanfaatkan sebaik-baiknya ruang ekonomi digital. Hal tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan dan kontribusi ekonomi perempuan dalam pembangunan nasional.

Dia mengatakan hal tersebut memperingati Hari Ibu di Gedung Bina Graha Jakarta, Jumat (23/12).

"Hari Ibu harus menjadi momentum bagi kelompok perempuan lebih berdaya dan sejahtera dengan memanfaatkan ruang ekonomi digital sebaik-baiknya," ungkapnya.

Moeldoko menilai kecakapan digital masih menjadi persoalan utama kelompok ekonomi perempuan. Hal tersebut membuat usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang dikelola perempuan banyak yang tidak bisa bertahan saat pandemi Covid-19.

Padahal, sekitar 37 juta atau 64,5 persen UMKM di Indonesia dimiliki dan dikelola oleh kelompok perempuan.

"Sudah saatnya UMKM kelompok perempuan melakukan transformasi digital agar naik kelas," pungkasnya.