Kemenkominfo Gelar Pemberdayaan Empat Pilar Literasi Digital

ANP • Thursday, 1 Dec 2022 - 22:38 WIB

JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) dan Kementerian Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI berkolaborasi dalam menyelenggarakan kegiatan Matching Fund sektor pendidikan untuk akademisi dan mahasiswa serta guru dan siswa SMK yang ada di Indonesia.

Kegiatan dilaksanakan secara offline di desa adat Tandeg Kec. Kuta Utara, Badung pada hari Minggu 20 November 2022. Kegiatan dihadiri oleh 350 peserta offline dan 30 peserta online. Kegiatan Literasi Digital sektor pendidikan bertujuan untuk menaikkan jumlah orang yang terliterasi dari tahun ke tahun sehingga dapat mengurangi penyebaran hoaks, berkurangnya kerugian masyarakat akibat penipuan dalam transaksi daring, terhindarnya dari pencurian data pribadi dan hilangnya budaya tidak produktif dan memicu permusuhan antar masyarakat.

Kapasitas masyarakat Indonesia perihal Literasi Digital memiliki skor 3.49 dari 5.00 yang berada dalam kategori “sedang”. Hal ini berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021.

Kegiatan Literasi Digital di sektor pemerintahan merupakan salah satu inisiasi Kemenkominfo dalam mempercepat transformasi digital di Indonesia. Kementerian Kominfo dalam hal ini Tim Literasi Digital sektor Pendidikan mempunyai sasaran sebanyak 250.000 orang yang terpapar literasi digital. Dalam mencapai target ini, Kementerian Kominfo tidak bisa bergerak sendiri dan butuh peran serta kolaborasi dengan berbagai pihak. Salah satu upaya kolaborasi dengan mengikuti program Matching Fund melalui platform Kedaireka.

Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo, yang diwakili oleh Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan Bambang Tri Santoso, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kolaborasi Literasi Digital bagi masyarakat,

“Mengapa literasi digital penting untuk masyarakat karena kemajuan teknologi sudah begitu pesat dan kita dituntut untuk bisa mengikuti kemajuan tersebut. Oleh karena itu Kemenkominfo bekerjasama dengan Universitas Bali Internasional  dan Relawan TIK dalam meningkatkan literasi digital masyarakat dan sudah ada 12 desa adat yang telah diliterasi oleh Universitas Bali Internasional dan relawan TIK dengan meliterasi masyarakat lewat empat pilar literasi digital yaitu kecakapan digital, kemaman digital, budaya digital, dan etika digital”. 

Dokter I Gusti Ngurah Mayun, Sp.HK selaku Wakil Rektor 1 Universitas Bali Internasional dalam sambutannya menyampaikan mengenai pemanfaatan sistem digital bagi pelaku usaha.

“Dengan perkembangan internet, pelaku kegiatan usaha dituntut lebih cakap dalam menggunakan ruang digital oleh karena itu menjadi sebuah tantangan bagi pelaku usaha di Industri 4.0. Maka dari itu kita harus cakap dalam menggunakan internet untuk para pelaku usaha Industri 4.0 ini” ujarnya. 

Di kesempatan yang sama dr. I Gusti Ngurah Mayun, Sp.HK memaparkan materi mengenai Trend Pemanfaatan Teknologi. Beliau menegaskan bahwa perkembangan teknologi informasi di dunia terus berkembang secara masif. Pengguna Internet Indonesia mencapai 202 juta pengguna dan perubahan gaya hidup yang menjadi serba digital sehingga memberikan kemudahan dan kepraktisan dalam melakukan berbagai aktivitas. Beliau kemudian menyimpulkan bahwa teknologi dapat membantu kegiatan bisnis di era 4.0 ini. 

I Gede Putu Krisna Juliharta selaku Ketua Relawan TIK Provinsi Bali turut memaparkan materi mengenai Trend Pemanfaatan Teknologi dalam Kegiatan Usaha di Bali Pada Era Transformasi Digital.  Krisna menyampaikan jenis-jenis transaksi digital, resiko transaksi digital serta tips dan trik transaksi digital yang mudah dan aman. 

Kolaborasi antara Kemenkominfo dan Kemendikbudristek merupakan bagian dari rangkaian kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi dan diluncurkan oleh Kemenkominfo pada 20 Mei 2021.

Program ini dilaksanakan di seluruh provinsi se-Indonesia dengan target 50 juta orang memperoleh literasi tentang teknologi digital pada tahun 2024. Literasi Digital di Sektor Pendidikan merupakan salah satu dari tiga sektor yang menjadi target program Literasi Digital dimana dua sektor lainnya meliputi sektor masyarakat umum/komunitas dan sektor pemerintahan.