BRIN  Luncurkan Teknologi Pengenal Wicara untuk Pendiktean Medis

FAZ • Tuesday, 29 Nov 2022 - 18:06 WIB

Jakarta - Sistem Pengenalan Wicara untuk Pendiktean Medis (SPWPM)  merupakan implementasi teknologi Automatic Speech Recognition (ASR) atau pengenalan wicara otomatis yang dapat membantu tenaga medis mendiktekan keterangan medis secara verbal untuk dikonversikan menjadi data atau laporan tertulis ke pusat data medis rumah sakit.

Untuk memberikan manfaat seluas-luasnya dan mendorong transformasi digital layanan kesehatan di rumah sakit seluruh Indonesia, Pusyantek BRIN telah melakukan kerjasama lisensi dengan mitra Solusi 247.

Selain menjalankan penanganan atau perawatan terhadap pasien, dokter dan tenaga medis juga memiliki kewajiban untuk mencatat laporan atau rekam medis. Tugas tersebut selama ini mengambil sebagian besar waktu kerja para dokter dan tenaga medis. Oleh karenanya, pencatatan rekam medis akan menjadi jauh lebih cepat dan mudah dengan dukungan teknologi ASR yang mampu menjalankan seluruh prosesnya secara otomatis. 

Kepala Pusat Layanan Teknologi (Pusyantek) BRIN, Yenni Bakhtiar mengatakan teknologi ASR menjadi terobosan penting di era digital yang memberikan manfaat di banyak sektor, termasuk di sektor layanan kesehatan.

“Transformasi digital Sistem Pengenalan Wicara Otomatis untuk Pendiktean Medis (SPWPM) yang dikembangkan oleh para periset dari Pusat Riset Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Siber BRIN ini dapat membantu dokter atau tenaga medis menghasilkan atau mencatat diagnosis pasien ke dalam sistem rekam atau catatan medis elektronik yang efektif dan efisien tanpa harus membuat laporan secara manual,” jelas Yenni.

Keunggulan lainnya, SPWPM dapat digunakan dan diintegrasikan bersama aplikasi rekam medis lainnya yang ada di rumah sakit, seperti aplikasi MEDIS247 yang dikembangkan oleh Solusi 247. Arsitektur SPWPM terdiri dari tiga komponen penting Middleware, Backend, Pendukung dalam bentuk kontainer-kontainer yang dikelola dan diorkestrasikan dalam sebuah platform awan Docker Swarm.

Prototipe SPWPM telah dilakukan uji lapang bekerjasama dengan RS Harapan Kita. Dari uji lapang ini telah diperoleh hasil Word Error Rate (WER) rata-rata 4%.  Hasil uji lapang ini telah memenuhi target Word Error Rate (WER) rata-rata dibawah 5% sehingga dapat ditetapkan bahwa sistem telah memenuhi tingkat kesiapan teknologi level 7 (TKT-7) dan bisa dimanfaatkan oleh mitra pengguna.

Pusyantek BRIN terus bekerja keras secara cerdas untuk memperkuat pendayagunaan SDM Iptek BRIN agar lebih berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan berbasis Iptek dan memberikan solusi teknologi melalui kegiatan layanan teknologi dan komersialisasi teknologi salah satunya SPWPM. Teknologi ini diharapkan dapat secara luas dimanfaatkan untuk membantu dokter atau paramedis dalam beberapa layanan rumah sakit seperti pembuatan rekam medis atau laporan operasi melalui wicara yang ditranskripsikan oleh SPWPM.