Sido Muncul Tetap Komitmen Gunakan EBT, Meski Lebih Mahal

MUS • Monday, 21 Nov 2022 - 19:52 WIB

Jakarta – PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul tetap berupaya mendorong penggunaan energi baru terbarukan (EBT), meski harus membayar tagihan listrik lebih mahal 3% dibandingkan listrik industri.

Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan Sido Muncul telah menyepakati pembelian REC selama 3 tahun mulai dari 1 Oktober 2022 sampai dengan 30 September 2025.

Kesekapatan itu menjadikan Sido Muncul sebagai pelanggan ke-11 yang berpartisipasi dalam pembelian REC dengan PLN UP3 Salatiga.

REC merupakan sertifikat atas produksi energi listrik yang dihasilkan oleh pembangkit energi terbarukan. Melalui REC, PLN menghadirkan opsi pengadaan bagi pelanggan untuk pemenuhan target penggunaan energi terbarukan yang transparan, akuntabel dan diakui secara internasional dalam kegiatan usahanya. Adapun satu unit REC setara dengan 1 Mega Watt hour (MWh).

Atas komitmen ini, Sido Muncul dianugerahi sertifikat dari PLN sebagai The First National Customers Categori Herbal Medicine Company Receiving Renewable Energy Certificate (REC).

“Penggunaan energi baru terbarukan atau EBT ini biayanya lebih tinggi 3% dibanding listrik industri. Kami tetap berkomitmen menggunakan EBT sebagai wujud dukungan terhadap pemerintah dalam mengurangi emisi karbon juga pelestarian lingkungan serta menjadi industri hijau yang ramah lingkungan,” ujar Irwan, Sabtu pekan lalu (19/11).

Menurut Irwan, 100% sumber daya listrik yang dibeli Sido Muncul dari PLN telah menggunakan energi listrik REC.

Dengan jumlah tersebut maka sumber energi ramah lingkungan Sido Muncul saat ini sebesar 95%. Dengan rincian EBT 84% yang terdiri dari biomas didapat dari ampas jamu dan wood chip (51%), PLTS (2%), REC (31%), gas bumi (11%) dan sumber energi fosil sebesar 5%.

Sido Muncul, tutur Irwan, menyambut baik tawaran PLN untuk menggunakan 100% pasokan listrik bersumber energi terbarukan.

“Dengan menggunakan 100% listrik REC ini, maka sumber energi ramah lingkungan Sido Muncul menjadi 95%, semoga Sidomuncul bersama PLN ini akan membantu pemerintah melestarikan lingkungan,” tutur Irwan.

Tak hanya itu, tutur Irwan, Sido Muncul juga telah mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap di pabrik. Operasional panel surya ini juga sebagai bentuk upaya Sido Muncul dalam penyediaan dan penggunaan EBT, sehingga diharapkan bisa ikut mempercepat tercapainya target pengurangan emisi karbon.

Di wilayah PLN UP3 Salatiga sudah ada 8 perusahaan yang membeli fasilitas REC. Fasilitas tersebut dijual dengan harga Rp35.000 per MWh, dengan minimal pembelian 10 unit.

Pembelian fasilitas REC ini bentuknya sertifikat. Bahkan Sido Muncul melakukan pembelian 45.000 unit REC atau setara Rp1,5 miliar untuk masa kontrak 3 tahun.

Fasilitas REC ini tidak hanya bisa dibeli oleh perusahaan saja, tetapi juga bisa dibeli oleh pelanggan rumah tangga. Namun saat ini pembelih masih dilakukan oleh perusahaan atau industri, mengingat jumlah pembelian REC minimal 10. (APb)