Jakarta - Hasil Kongres Ikatan Notaris Indonesia (INI) ke-23 di Makassar akhir April 2019, sudah menetapkan bahwa kongres ke-24 di Jawa Barat akan dilaksanakan pada tahun 2022. 

Namun belakangan ada yang menghendaki pemindahan kongres di luar Jawa Barat. Untuk menyikapi perbedaan pendapat itu, Pengurus Pusat INI dan sesama pengurus wilayah (Pengwil) akhirnya sepakat untuk bertemu di Hotel Bidakara Jakarta, pada awal Oktober lalu.

Ketua Pengurus Ikatan Notaris Indonesia periode 2022-2025 Sumatera Utara, Ikhsan Lubis menilai perbedaan pendapat ini sebagai dinamika yang biasa.

Kesimpulan rapat telah dibuatkan berita acara yang selanjutnya disampaikan kepada Kementerian Hukum dan HAM, untuk diambil kebijakan yang paling pas. 

Pertama; para Ketua Pengwil berpendapat sesuai dengan amanah kongres ke-23 tahun 2019 di Makasar, sudah ditetapkan kongres berikutnya digelar di Jawa Barat berdasar ART Pasal 12 ayat 4. Karena sudah ditetapkan, maka tidak boleh diubah dengan cara apapun.

Sehingga keputusan PP INI memindahkan pelaksanaan kongres ke-24, dengan menggunakan keputusan di luar kongres merupakan tindakan yang bertentangan atau pelanggaran asas dan AD/ART, serta alasan yang dibuat-buat saja.

“Sedangkan terkait tempat dan bulan pelaksanaan, PP INI masih menunggu arahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Kami akan menunggu dalam sepekan ini sejak bersurat pada Rabu. Semoga ada putusan yang bisa segera kami laksanakan,” kata Ikhsan Lubis.

Adapun untuk tempat penyelenggaraan kongres diserahkan kepada PP INI dan pengwil agar bisa dirundingkan dengan tiga opsi.

Pertama, tempat pelaksanaan berada di Jawa Barat, tidak harus di Bandung tapi bisa di kota lainnya di wilayah Jabar.

Kedua, tempat pelaksanaan tidak di Jawa Barat, tidak di Bali, tapi di tempat netral. 

Ketiga, jika opsi satu dan dua tidak tercapai, maka Kementerian akan mengambil keputusan sebagai pembina dan pengawas organisasi. (Set)