Kesaksian Ayah Yosua: Hendra Kurniawan Bawa Anggota Terobos Rumah Duka

MUS • Wednesday, 2 Nov 2022 - 12:10 WIB

Jakarta - Samuel Hutabarat menceritakan saat dia mendengar kabar bahwa anaknya Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat tak bisa dimakamkan secara kedinasan.

"Pak, acara pemakaman secara dinas tidak bisa dilaksanakan. Saya tertegun kenapa pak. Ada kabar dari Mabes ada administrasi belum lengkap. Administrasi apa pak. Itu perintah dari mabes. Tapi Leonardo tidak mengutarakan perintah siapa," ujar Samuel di persidangan, Rabu (2/11/2022).

Menurutnya, Leonardo menyampaikan persoalan tersebut padanya setelah keluarga menerima jenazah Brigadir J.

Keluarga juga mengetahui anaknya tewas setelah terjadi aksi saling tembak dengan Bharada E di rumah dinas Fery Sambo oleh Leonardo, itu pun diceritakan Leonardo setelah dia mendesaknya.

Selanjutnya, keluarga langsung mengantarkan jenazah Yosua ke Sungai Bahar. Namun, mendadak saja setelah waktu Maghrib, ada polisi yang menerobos rumahnya.

Namun dia tidak mengetahui identitas sejumlah polisi yang datang ke rumahnya tersebut. Menurutnya, salah satu polisi tersebut berpangkat jenderal dan belakang diketahui Karo Paminal Divpropam Polri Brigjen Hendra Kurniawan.

"Sore harinya kami mengantar jenazah Yosua ke Sungai Bahar. Kita pulang. Sesudah pulang, selepas maghrib, tiba-tiba polisi ada yang pakaian dinas pakaian sipil menerobos," ujarnya.

"Saya mendengar tidak boleh rekam, gorden ditutup. Adek saya rohani marah," tutup Samuel.