Bantu UMKM Berkembang Secara Digital Melalui SDM, OK OCE Ajak Altius People dan Linkz Asia

MUS • Monday, 31 Oct 2022 - 16:09 WIB

Jakarta - Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki keterbatasan administrasi dan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam usahanya. Padahal, Indonesia segera memuncaki bonus demografi pada 2030 mendatang. 

Di masa itu, jumlah penduduk berusia produktif akan lebih banyak dibandingkan penduduk non produktif. Tentu saja, dibutuhkan ragam upaya untuk menyiapkan bonus demografi dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. 

Hal inilah yang mendorong OK OCE menggandeng Altius People untuk membantu pertumbuhan UMKM di tanah air. 

"Kerja sama kali ini OK OCE dengan Altius People dalam membantu UMKM yang kerap kali terseok-seok mengurus administrasi dan SDM dalam pengembangan usahanya," ungkap
Ketua Umum OK OCE, Iim Rusyamsi, dalam rapat kerja OK OCE, akhir pekan lalu.

Altius People mempermudah pelaku usaha karena tidak perlu melakukan input data secara manual. Lukas Hananto, Chief Bussiness Development Altius People mengatakan, "Indonesia di 2045, Indonesia Emas, maka perlu peningkatan skills bagi generasi millenial, karena sudah ada generasi di atas millenial," ujarnya. 

Tidak hanya itu, Linkz Asia, platform pengembangan untuk usaha, khususnya UMKM, juga ikut berkontribusi. Jika Altius dari sisi SDM, Linkz membantu dalam jalan usahanya. 

Karlina Kartoredjo, general manager Linkz mengatakan, Linkz siap berkolaborasi bersama OK OCE dalam membantu UMKM yang merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia. 

Kolaborasi ini dituangkan dalam penandatanganan kerja sama MoU OK OCE dengan Altius People dan Linkz Asia.

Perlu diketahui, berdasarkan data per September 2022, kolaborasi Gerakan Sosial OK OCE melibatkan 686.807 orang dan mencetak 480.765 wirausaha yang menyerap sebanyak 1.469.937 tenaga kerja. 

Tercatat, ada sebanyak 177 Klkomunitas, 51 lembaga pendidikan seperti kampus, sekolah dan pesantren, serta 34 perusahaan swasta telah berkolaborasi dengan OK OCE saat ini.

Kolaborasi yang menggandeng beberapa mitra diharapkan dapat mencapai tujuan dalam penciptaan 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024.