Misi Dagang Perdana Jatim-Aceh Bukukan Transaksi Rp 197,02 Miliar

MUS • Wednesday, 26 Oct 2022 - 09:32 WIB

Surabaya - Upaya mendongkrak neraca perdagangan antar provinsi terus dilakukan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melalui misi dagang dan investasi. Kali ini, Gubernur Khofifah memimpin langsung misi dagang dan investasi yang pertama kali digelar antara Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Nangroe Aceh Darussalam di Hotel Amel Convention Hall Aceh, Banda Aceh.

Gubernur Khofifah mengatakan bahwa misi dagang antara Provinsi Jatim dan Aceh adalah hubungan kerjasama yang dilakukan secara proaktif oleh keduanya. Sehingga, neraca perdagangan kedua provinsi akan dapat saling terdongkrak. 

"Sebetulnya ini adalah two way traffic program yang melibatkan kedua provinsi sama-sama proaktif," Kata Gubernur Khofifah usai menghadiri misi dagang Jatim Aceh.

Gubernur Jatim ini juga menyampaikan misi dagang yang dilakukan Pemprov Jatim dengan provinsi mitra adalah bentuk kolaborasi lintas sektor. Hingga saat ini, Jawa Timur  telah menggelar misi dagang ke 27 provinsi.

"Jatim dan Aceh telah menjalin hubungan dagang yang luar biasa. Berdasarkan data BPS, total tahun 2021 tercatat Rp 34,12 Miliar pada tahun 2021. Alhamdulillah hari ini selama delapan jam tercatat 33 transaksi dengan total nilai 197 milliar ," ujar Khofifah. 

Angka tersebut terdiri dari nilai muat atau penjualan Jatim atas Aceh sebesar Rp 161,8 miliar.  Beberapa komoditas  yang disuplai Jatim untuk Aceh antara lain bahan bangunan, rokok, tekstil, bahan baku kulit ,  kerjasama pengrlolaan kawasan industri sertanalat kesehatan. 

Sementara nilai bongkar atau pembelian Jatim atas Aceh mencapai Rp 35,1  Miliar untuk beberapa komoditas antara lain udang vaname, kopra, kas kas seta kepiting soka.

Dengan bertemunya para pelaku usaha dari Jawa Timur dan Aceh dalam misi dagang ini, Gubernur Khofifah berharap akan meningkatkan potensi produk-produk yang dihasilkan. Diantaranya produk industri, perdagangan, perikanan, agribisnis serta peluang investasi lainnya.

Hal ini, lanjut Gubernur Khofifah, dilakukan secara terintegrasi, dalam rangka memenuhi substitusi impor (bahan baku) dan kebutuhan lainnya yang diharapkan mampu meningkatkan nilai perdagangan dalam negeri.

"Semoga Misi Dagang kali ini mampu memberikan manfaat bagi Jawa Timur maupun Aceh terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Nasional," harapnya.

Orang nomor satu di Jatim ini mengharapkan misi dagang yang dilakukan ini bisa menjadi momentum untuk menemukenali berbagai potensi masing-masing daerah. Karena menurutnya kebutuhan dunia yang saat ini sangat luar biasa banyak yang mampu diproduksi oleh daerah-daerah di Indonesia. 

"Produk-produk tersebut cukup sederhana bagi masyarakat Indonesia tetapi mengandung potensi luar biasa jika dipasarkan di tingkat global, seperti rempah-rempah, arang batok kelapa, ikan dan sebagainya,"sebutnya.

Sementara itu, Asisten Pemerintahan Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Sekdaprov Aceh Muhammad Ja'far menyampaikan kerjasama antara pemerintah Aceh dengan pemerintah provinsi Jawa Timur ini melibatkan kesepakatan bersama antara Gubernur Aceh dengan Gubernur Jawa Timur.

Ia mengatakan kegiatan hari ini diharapkan bisa memberikan semangat dan memberikan motivasi kepada skpd di dua Provinsi untuk melanjutkan kegiatan-kegiatan yang tentu dibutuhkan oleh kedua pihak.

"Harapan kami yang pertama bahwa kegiatan kita pada hari ini, kerjasama antara kedua daerah investasi perdagangan dan sebagainya bisa lebih meningkat dan kita bisa lebih saling sharing informasi saling belajar antara para pelaku usaha di kedua provinsi dan juga antara dua SKPD di provinsi ini," harap Muhammad Ja'far. (Her)