Pemprov Jatim Siapkan Lahan Relokasi Korban Longsor di Trenggalek 

MUS • Monday, 24 Oct 2022 - 09:20 WIB

Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung dampak bencana longsor yang terjadi di Desa Sumurup, Dusun Pule, Kecamatan Bendungan, Kab. Trenggalek.

Bencana longsor di Desa Sumurup terjadi pada 18 Oktober, berdampak pada 51 KK dengan total sekitar 127 warga. Usai peninjauan, Gubernur Khofifah menyampaikan, bahwa pihaknya akan menyiapkan lahan milik Dinas Perkebunan Prov. Jatim yang bisa digunakan untuk tempat relokasi permanen bagi masyarakat terdampak. Dengan demikian, akan bisa memberikan hunian yang lebih aman dan terlindungi bagi masyarakat.

Nantinya untuk  pembangunan hunian akan menggunakan anggaran BTT dengan nilai rumah senilai masing-masing Rp. 50juta.

"Nantinya akan dibangun hunian bagi warga terdampak sekitar area longsor sekaligus kandang komunal bagi hewan ternak di sekitar area baru tersebut. Kami akan gunakan anggaran BTT sebagai dana pembangunan hunian dengan biaya tiap rumah senilai Rp. 50juta," ungkapnya.

"Jadi memang titik-titik hunian masyarakat yang  rentan terdampak longsor maupun tanah retak harus kita carikan solusi secara lebih konkrit," tandas Khofifah.

Usai memastikan keamanan lahannya, Gubernur Khofifah berkesempatan menyampaikan kepada warga di sekitar perkebunan yang sudah menempati area tersebut untuk bersedia menerima warga terdampak longsor yang sudah bersedia di relokasi. 

"Saya bersama Pak Bupati memohon izin kepada bapak ibu disini agar bersedia mendapatkan saudara baru warga yang terdampak longsor sejumlah 31 KK. Semoga saudara kita nanti yang tinggal disini terhindar dari longsor ketika musim hujan tiba. Sehingga setiap hujan hatinya ayem, tenang dan tidak perlu khawatir lagi ada longsor," tegasnya.

Khofifah juga  menghimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana. Apalagi, dari bulan Oktober - Januari 2023 berdasarkan prediksi BMKG akan terjadi cuaca ekstrem bersamaan dengan  hidrometrologi membuat besar kemungkinan intensitas hujan sangat tinggi.

"Masyarakat harus terus waspada, karena dari bulan Oktober - Januari 2023 BMKG memprediksi akan terjadi cuaca ekstrem bersamaan dengan  hidrometrologi membuat besar kemungkinan intensitas hujan sangat tinggi," imbaunya.

Sementara itu, Bupati Trenggalek Moh. Arifin menyampaikan bahwa dirinya bersama Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS) tengah membuat sabuk air diatas lokasi longsor sebagai langkah mitigasi awal.

"Sabuk air difungsikan agar air yang mengalir dari atas tidak masuk ke celah-celah retaan yang bisa memicu longsor susulan," ucap Cak Ipin sapaan lekatnya

Selain itu, dirinya juga mengatakan bahwa lokasi relokasi yang terpilih dimaksudkan agar warga yang direlokasi tidak terputus silaturahminya dengan warga ditempat tinggalnya dahulu.

"Sehingga kita memilih lokasi yang dekat dengan lokasi saat ini tetapi yang lebih yang aman. Terima kasih Ibu Gubernur sudah _kerso_ meninjau lokasi longsor sekaligus lokasi relokasinya," tandasnya. (Her)