Sukabumi - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahuddin Uno berharap santriwan dan santriwati di Indonesia memiliki kemampuan yang baik dalam mengadopsi teknologi digital, yang akan berdampak pada penciptaan lapangan kerja baru dan berkualitas.

Hal ini disampaikan saat kunjungannya ke Pesantren Al Hasaniyah, Sukabumi, beberapa waktu lalu, dengan didampingi Ketua Umum OK OCE, Iim Rusyamsi. 

“Target kita tiap tahun 20 persen dari tiap pondok pesantren bisa meningkatkan kemampuannya untuk mengadopsi teknologi digital," kata Sandiaga. 

Ponpes Al Hasaniyah di Sukabumi menjadi contoh pesantren yang perlahan mulai mengadopsi tata kelola ekonomi digital. 

Sementara itu, Iim Rusyamsi, Ketua Umum OK OCE, akan terus mendorong para santri memanfaatkan digitalisasi untuk meningkatkan kemampuan, yang bisa membuka peluang usaha dan lapangan kerja, terutama menghadapi ancaman resesi tahun depan.  

“Semoga dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kemampuan para santri untuk menciptakan ekonomi kreatif dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya," harap Iim. 

Manfaat digitalisasi di Ponpes Al Hasaniyah Sukabumi dapat dilihat dari beberapa inovasi yang dilakukan para santrinya. Seperti mampu memodifikasi motor bebek, mengelola online shop melalui media sosial, membangun jejaring teknologi informasi, ekspor ikan hias ke berbagai negara seperti Kanada, Jepang, Malaysia, juga memproduksi kerajinan berbasis kaligrafi, dan membuat pelet ikan dengan alat yang dibuat sendiri dari bekas pompa.