Kinerja Sido Muncul Kembali Menunjukan Perbaikan Pada Kuartal III/2022

MUS • Thursday, 20 Oct 2022 - 16:35 WIB

Semarang - Kinerja PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) mulai menunjukkan tanda peningkatan pada kuartal III/2022, hingga diharapkan pencapaian target laba akhir 2022 dapat tercapai. 

Perkembangan itu kembali membawa terbang proyeksi sejumlah analis terhadap SIDO, yang awalnya layu tertekan lesunya permintaan pada semester I/2022 hingga pendapatan penjualan sempat mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. 

Dalam riset terbarunya yang dirilis 14 Oktober 2022 lalu, BRI Danareksa Sekuritas mendongkrak saham SIDO dari rekomendasi hold ke buy karena diperkirakan pendapatan akan lebih baik pada kuartal ke-III tahun ini. 

Bahkan, Sido Muncul mencatat volume penjualan meroket sepanjang September 2022, dibandingkan Juli dan Agustus 2022.

Perseroan diketahui gencar menggelar promosi pada kuartal III/2022 melalui bundling produk, diskon, dan bonus lainnya, hingga menjadikan volume penjualan melesat. Namun, volume penjualan itu belum dapat menyamai realisasi tahun lalu.

Peningkatan volume penjualan tersebut, bakal memicu peningkatan laba bersih perseroan pada kuartal III/2022, dibandingkan kuartal II/2022. Peningkatan volume penjualan produk herbal menjadi faktor utama penopang pertumbuhan tersebut. Sedangkan biaya produksi diperkirakan tetap tinggi.

Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul David Hidayat mengatakan  manajemen telah menyusun rencana penerapan strategi baru, sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih dengan melakukan penyempurnaan jalur distribusi baik MT maupun GT serta B to C melalui penjualan online.

Disisi lain peningkatan efisiensi khususnya ditekan kan pada penurunan Cost of Goods Sold (COGS) atau Harga Pokok Penjualan (HPP). Penurunan harga bahan baku sedikit demi sedikit telah dirasakan, namun manajemen juga telah melakukan beberapa inisiatif di antaranya merubah mekanisme penggunaan mesin-mesin untuk mencapai effisiensi yang maksimal.

Dengan bertambahnya sub distributor akan menambah outlet, terutama di area yang masih belum tergarap secara maksimal.

Perseroan, lanjutnya, akan mendorong ketersediaan barang terutama di level grosir dan retailer, diharapkan dapat dipastikan bahwa barang/produk selalu tersedia di semua level distribusi channel. Peningkatan penjualan juga akan dapat dicapai dengan penambahan produk baru.

David menambahkan, dalam rangka menggenjot penjualan online, perusahaan juga mulai meningkatkan spending di digital marketing untuk produk-produk fokus serta produk yang banyak diminati konsumen.

Kinerja manajemen Sido Muncul, tutur David, masih sangat bagus, hanya saja tidak bisa dibandingkan dengan 2021 dimana lonjakan luar biasa akibat varian Delta ini yang mendorong peningkatan penjualan begitu dasyat.

“Permintaan akan produk kami (perusahaan) kembali normal, bahkan dengan kenaikan inflasi yang mengakibatkan melemahnya daya beli masyarakat, penjualan masih cukup stabil (normal). Target pertumbuhan penjualan yang diharapkan tercapai hingga akhir tahun ini setelah mengalami proses revisi,” ujar David, Kamis (20/10).

Menurutnya, pertumbuhan positif penjualan ekspor dan anak perusahaan memberikan kontribusi yang positif bagi pendapatan perseroan. Dengan kondisi apapun, manajemen terus berupaya meningkatkan kinerja, yang memang secara konsisten terus dilakukan sebagai komitmennya.

“Manajemen masih optimistis dengan kondisi perekonomian saat ini. Beberapa hal yang menjadi katalis positif, di antaranya melandainya pandemi Covid-19, mobilitas yang semakin membaik, kegiatan bisnis, tempat hiburan kembali normal dan kemudahan dalam melakukan perjalanan, serta gaya hidup masyarakat yang lebih sehat,” tutur David.

Menurut David, laju bisnis di tahun 2021 lalu tidak bisa dijadikan acuan untuk pertumbuhan tahun ini, saat itu manajemen telah melakukan berbagai strategi menyikapi lonjakan permintaan hingga menuntut kinerja untuk gerak cepat supaya dapat memenuhi permintaan pasar.

Demikian juga dengan tahun ini, manajemen tetap sigap menghadapi perubahan permintaan pasar, baik lokal maupun global.

Ekspektasi volume penjualan yang lebih tinggi di segmen jamu juga akan menghasilkan peningkatan laba bersih pada kuartal ke III/2022 dibandingkan dengan pencapaian kwartal II/2022.

Sebelumnya kinerja keuangan yang meleset dari ekspektasi. Kinerja top line dan bottom line mengalami penurunan masing-masing 2,6% yoy dan 11% yoy pada semester I/2022. 

“Kami juga telah menyiapkan beberapa inisiatif untuk dapat meningkatkan kinerja di 2023,” ujarnya.

Saham SIDO pun diproyeksi bakal terus naik, mengingat volume penjualan lebih baik, peningkatan margin keuntungan, dan peluang pembagian dividen interim. (Apb)