Sekolah Bonuan Buquig di Filipina Raih Penghargaan Sekolah Terbaik Dunia untuk Aksi Lingkungan

ANP • Thursday, 20 Oct 2022 - 14:29 WIB

JAKARTA - Sekolah Menengah Atas Negeri Bonuan Buquig di Kota Dagupan, Filipina, yang melakukan pemulihan hutan bakau yang rusak untuk memperbaiki kerusakan lingkungan yang berdampak pada siswa-siswinya, hari ini dinobatkan sebagai pemenang Penghargaan Sekolah Terbaik Dunia untuk Aksi Lingkungan. Lima Penghargaan Sekolah Terbaik Dunia, yang mulai diadakan tahun ini oleh T4 Education bekerja sama dengan Accenture dan American Express, adalah hadiah pendidikan paling bergengsi di dunia dan menyediakan total hadiah sebesar $250.000

Kelima Penghargaan Sekolah Terbaik Dunia - untuk Kolaborasi Komunitas, Aksi Lingkungan, Inovasi, Mengatasi Kesulitan, dan Mendukung Hidup Sehat - memberikan penghargaan kepada sekolah-sekolah di mana pun untuk peran penting yang mereka mainkan dalam mengembangkan generasi pembelajar berikutnya dan untuk kontribusi besar mereka bagi kemajuan masyarakat terutama dalam menghadapi gelombang COVID. 

Sekolah Menengah Atas Negeri Bonuan Buquig terpilih sebagai pemenang Penghargaan Sekolah Terbaik Dunia untuk Aksi Lingkungan dari antara 3 finalis teratas untuk kategori tersebut. Finalis lainnya adalah Green School Bali di Indonesia, yang telah menjadikan environmentalisme sebagai bagian integral dalam struktur sekolah itu sendiri melalui sejumlah inisiatif dari bio bus hingga toilet kompos, dan International School of Zug and Luzern di Swiss.

Penghargaan ini diprakarsai oleh T4 Education bekerja sama dengan Accenture, American Express, Yayasan Hasanah, Templeton World Charity Foundation, dan Lemann Foundation untuk berbagi praktik terbaik dari sekolah-sekolah yang mengubah kehidupan siswa mereka dan membuat perbedaan nyata bagi komunitas mereka .

“Sudah waktunya bagi para pemimpin dunia untuk duduk dan mendengarkan sekolah-sekolah seperti SMA Negeri Bonuan Buquig di Filipina,” ujar Pendiri T4 Education Vikas Pota. 

Di saat bersamaan Head of Corporate Sustainability at American Express madge Thomas mengucapkan selamat kepada SMA Negeri Bonuan Buquig atas pencapaian fantastis yang telah diraih. “Kami senang untuk memberikan pengakuan kepada para siswa dan pendidik yang mengambil tindakan di sekolah untuk melindungi lingkungan dan masa depan mereka. Bersamaan dengan kami di American Express bekerja untuk memajukan solusi iklim, kami bangga mendukung program dan kemitraan seperti ini untuk membantu membangun komunitas yang lebih tahan iklim dan adil,” ujarnya.

Sekolah Menengah Atas Negeri Bonuan Buquig adalah sekolah menengah negeri di Kota Dagupan, Filipina melakukan penanaman kembali hutan bakau yang rusak untuk memperbaiki kerusakan lingkungan yang berdampak pada siswa-siswinya, yang sebagian besar tinggal di dekat kawasan tambah dan daerah pesisir.

Pada tahun 2009, Topan Pepeng menjadikan dua pertiga Kota Dagupan terendam banjir. Tambak, sawah, dan industri lainnya di komunitas ini mengalami kerusakan berat. Pemerintah Kota Dagupan, yang menyadari tantangan geografisnya di daratan yang hanya setinggi satu meter di atas permukaan laut, mulai melakukan pengerukan sungai untuk mengurangi dampak banjir, namun hasilnya tidak sesuai seperti yang diharapkan.

Alhasil, hutan bakau mati, dan sungai terpapar langsung terik matahari dan membuat mahluk hidup di ekosistem air tersebut mati. Ikan, kepiting, dan kerang-kerangan menghilang dari sungai. Padahal, para siswa dan keluarganya mengandalkan hasil tangkapan ikan untuk dimakan. Dengan hilangnya sumber nafkah utama, banyak siswa yang membolos karena harus bekerja untuk menghidupi keluarga.

SMA Negeri Bonuan Buquig mengambil tindakan untuk mendukung para siswanya dan menyelamatkan lingkungan setempat. Menggerakkan lebih dari seratus sukarelawan, sekolah ini menanam ribuan bibit bakau setiap tahun dan menciptakan habitat dan tempat berlindung baru bagi ikan. Sebagai akibatnya, hutan bakau di sepanjang bantaran sungai Longos kini nyaris dipulihkan dan distabilkan.

Sekolah ini juga memprakarsai Pembersihan Pantai Internasional pada tahun 2014, bekerja sama dengan para relawan untuk membersihkan garis pantai Bonuan. Sampah yang terkumpul kemudian diklasifikasikan dan dipilah untuk menentukan bahan-bahan yang dapat terurai dan tidak dapat terurai. Bahan-bahan yang dapat didaur ulang dipakai kembali sebagai pot taman dan dekorasi. Mereka juga menanam pohon untuk merehabilitasi tempat pembuangan sampah setempat.

Sekolah Menengah Atas Negeri Bonuan Buquig akan menggunakan dana hadiah untuk membangun pembibitan yang memiliki kapasitas sekitar 50.000 bibit bakau per tahun dan mendorong penelitian yang sangat dibutuhkan untuk memperbaiki teknik dan teknologi perbanyakan dan pelestarian bakau.

“Selamat kepada Sekolah Menengah Atas Negeri Bonuan Buquig karena memenangkan Penghargaan Sekolah Terbaik Dunia untuk Aksi Lingkungan yang perdana. Guru-guru di mana pun akan terinspirasi oleh contoh sekolah Filipina yang luar biasa ini, yang karya penuh inspirasinya menerangi jalan menuju masa depan yang lebih baik.

Accenture bangga berkolaborasi dengan T4 Education dalam Penghargaan Sekolah Terbaik Dunia untuk Aksi Lingkungan, yang menghargai upaya-upaya luar biasa sekolah-sekolah untuk memberdayakan generasi berikutnya untuk memanfaatkan teknologi baru dan praktik-praktik inovatif yang mengatasi masalah keberlanjutan global yang berdampak pada kita semua. Melalui hadiah ini, kita berupaya untuk mengenali alat-alat dan teknik-teknik yang dikembangkan oleh sekolah dan membagikannya kepada khalayak luas, memungkinkan orang lain untuk mereplikasi pekerjaan mereka dan melipatgandakan dampaknya dengan semakin cepat dan skala semakin besar,” tutup Accenture Global Management Committee Member Peter Lacy.