Universitas YARSI Berikan Penghargaan kepada Tokoh Pengabdian kepada Masyarakat 2022

ANP • Tuesday, 11 Oct 2022 - 11:44 WIB

JAKARTA - Pandemik COVID-19 selama 2,5 tahun yang menyerang Indonesia bukan saja berdampak pada perekonomian negara, namun juga sangat mempengaruhi manusia-manusia yang tinggal di dalamnya. Selama pandemik, aktivitas di luar rumah menjadi terbatas. Para siswa belajar dari rumah secara daring dan tidak memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan teman-teman sebaya di sekolah. Interaksi antar anggota keluarga berubah. Kepala keluarga mengalami penurunan penghasilan, ibu menanggung beban ganda sebagai guru bagi anak di rumah sambil memastikan kondisi rumah tetap bersih dan kesehatan keluarga terjamin.

Kondisi ini memicu masalah emosional pada siswa mulai siswa SD (a.l. Ikhtiarini & Wakhid, 2021), SMP dan SLTA (a.l. Addini dkk, 2022), bahkan hingga mahasiswa di perguruan Tinggi (a.l. Fauziyyah, Awinda & Besral, 2021).

Tekanan dan kecemasan juga dialami oleh para orangtua yang harus berjibaku dengan tugas-tugas kantor, tugas domestik dan menjadi guru bagi anak-anaknya yang belajar dari rumah (Tirajoh, Munayang, Kairupan, 2021).

Dalam kondisi menekan tersebut, komunitas ternyata memiliki peran penting dalam mengurangi beban dan ketegangan yang dialami para anggotanya. Ikatan yang kuat dan merasa diterima serta menjadi bagian dari komunitas membuat seseorang tidak merasa sendirian menghadapi kesulitan hidup (Putra dkk, 2021).

Saat ini pemerintah sudah menetapkan COVID-19 sebagai endemik dan aktivitas warga berangsur pulih. Optimisme untuk terus bergerak dan bangkit dari keterpurukan perlu terus ditanamkan. Dengan dukungan komunitas, seseorang diharapkan mampu menumbuhkan tekad untuk bangkit dengan semangat gotong royong, etos kerja yang tinggi, meningkatkan derajat kesehatan dan kebersihan lingkungan.

Ada banyak permasalahan yang belum mampu diselesaikan oleh masyarakat yang tinggal di wilayah perkotaan seperti masalah kependudukan, kemiskinan, masalah kesehatan khususnya penyakit Tuberculosis (TB), narkoba dan seks bebas. Berbagai permasalahan remaja yang lain yang muncul saat ini seperti meningkatnya angka kekerasan anak-anak dan remaja, perkelahian antar remaja, penyalahgunaan obat-obatan, dan pergaulan bebas.

Permasalahan lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah masalah lingkungan khususnya sampah. Persoalan lingkungan hidup masa kini, pada dasarnya, tidak lepas dari persoalan bagaimana manusia mengelola limbah atau sampah agar tidak menimbulkan polusi di lingkungannya masing-masing.

Namun, kenyataan berkata berbeda. Persoalan pengelolaan limbah atau sampah, terutama di kota-kota besar, menjadi urusan yang pelik mengingat jumlah penduduk yang banyak ini berbanding lurus dengan jumlah sampah yang dihasilkannya.

Beragam faktor menjadi penyebab keterbatasan pengelolaan sampah ini. Dalam konteks Indonesia, faktor-faktor yang membentang dari minimnya dukungan pemerintah terhadap penyediaan fasilitas bak sampah sampai dengan perilaku masyarakat yang acuh tak acuh dengan membuang sampah di kali, seolah kompak menimbulkan permasalahan kebersihan dan lingkungan hidup.

Berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat diharapkan dapat diselesaikan dengan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yaitu suatu gerakan untuk mengubah car pikir, cara kerja, cara hidup, dan sikap serta perilaku yang mengacu pada nilai strategis (integritas, etos kerja dan gotong royong). Untuk memecahkan masalah tersebut dipandang perlu untuk menjalin kerjasama multipihak (pentahelix). Pandemik yang menimpa masyarakat dunia semestinya tidak akan menghancurkan bangsa besar ini, sebaliknya malah membuatnya semakin kuat asalkan semua pihak saling bersatu dan saling mendukung.

Universitas YARSI merupakan Institusi Perguruan Tinggi yang telah mengabdi selama 55 tahun untuk mendidik calon cendekiawan bangsa. Universitas YARSI yang telah mengadopsi Kurikulum Merdeka Belajar Kurikulum Merdeka (MBKM) telah membina kerja sama dengan Kementerian, pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) untuk membangun pondasi Indonesia Emas. Untuk mewujudkan cita-cita besar tersebut, tahun ini merupakan tahun kedua Universitas YARSI berhasil memperoleh pendanaan swakelola Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) dari Kemenko PMK RI. Tema GNRM tahun ini adalah ‘Teguhkan Tekad, Bangkit Demi Negeri”.

Universitas YARSI sebagai Perguruan Tinggi tidak ingin menjadi Menara Gading namun melebur bersama seluruh komponen masyarakat dalam mewujudkan generasi muda yang cerdas, berakhlak dengan nilai-nilai Pancasila yaitu berintegritas, gotong royong dan memiliki etos kerja yang kuat. Dengan melibatkan masyarakat dan komunitas, Uiversitas YARSI melaksanakan rangkaian kegiatan yaitu Kuliah Kerja Nyata Gerakan Revolusi Mental (KKN GRM), Gerakan Ibu Cerdas Anak Sehat (GENDIS), Gerakan optimis siswa yang Mandiri, Handal, Rasional dan Tangguh (GO SMART) dan Go Green.

KKN GRM Universitas YARSI dilaksanakan di kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat yang merupakan salah satu wilayah pemukiman terpadat di Asia Tenggara (https://news.detik.com/foto-news/d-5909266/mengintip-kehidupan-permukiman-terpadatasia-tenggara/3wilayah Jakarta Pusat).

Peserta mahasiswa yang telah dibekali pengetahuan dan keterampilan diharapkan akan bekerja bersama masyarakat untuk menanamkan gerakan Indonesia Melayani, Indonesia Bersih, dan Indonesia Mandiri. 

Untuk mengembangkan mindful parenting/pola asuh berkarakter dalam rangka membentuk generasi yang sehat dilakukan kegiatan GENDIS dengan melibatkan ibu- ibu yang memiliki balita. Kegiatan GO SMART dilakukan dengan melibatkan siswa-siswa SMU di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Utara. Gerakan ini merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan nilai etika, moral, dan tanggungjawab yang dibutuhkan remaja dalam menjalani kehidupannya sebagai individu maupun anggota masyarakat.

Go Green merupakan kegiatan yang diperuntukan bagi mahasiswa baru UniversitasYARSI tahun 2022. Pada kegiatan ini, mahasiswa baru diberikan materi tentang pengelolaan dan pemilahan sampah sekaligus mengimplementasikan rencana aksi masing-masing di kampus dan lingkungan sekitar.

Gerakan Ibu Cerdas Anak Indonesia Sehat (GENDIS) 

Ibu yang cerdas akan selalu ingin belajar untuk memberikan yag terbaik bagi pengembangan dirinya dan juga untuk keluarga. Keluarga merupakan pondasi peradaban bangsa. Meskipun demikian, terkadang orangtua sebagai pilar keluarga berada dalam kondisi yang sulit sehingga kurang dapat menjalankan perannya dengan baik. Dalam kondisi demikian, tetangga dan komunitas yang berada di sekitarnya dapat menjadi sumber daya (resources) yang memberikan dukungan dan perlindungan. “It takes a village to raise a child”. 

Kader-kader PKK, Posyandu, Dasa Wisma, dan Pengelola RPTRA merupakan individu yang telah disiapkan untuk dapat memantau perkembangan anak dan keluarga. Para kader yang tinggal dan hidup bersama warga di suatu wilayah diharapkan dapat mendeteksi keluarga yang rentan, memberikan perlindungan dan memberdayakan dan menguatkan potensi yang ada pada setiap keluarga.

Penghargaan Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIMAS) 2022 Universitas YARSI kepada Ibu Fery Farhati, S.Psi., M.Sc. 

Memberdayakan keluarga dan komunitas inilah yang diperjuangkan oleh Ibu Fery Farhati sejak beliau melanjutkan studi di bidang Applied Family and Child Studies, School of Family, Consumer and Nutrition Sciences, Northern Illinois University (NIU) Amerika Serikat dan magang di DeKalb County Women, Infant and Children (WIC) selama 1 (satu) tahun.

Pengalaman dan pengetahuan mengikuti parenting program dan internship di WIC menginspirasi Ibu Fery untuk berbagi kepada ibu-ibu muda di Indonesia untuk memiliki arah yang jelas dalam mengasuh, mendidik, dan membesarkan anak. 

Kembali ke Indonesia, sambil mengasuh ketiga anaknya yang masih membutuhkan perhatian, Ibu Fery berbagi ilmu parenting di Sekolah Lazuardi GIS tempat anak-anaknya bersekolah dan melatih para guru dan calon guru melalui Lembaga Pelatihan Lazuardi Next. Tidak puas berbagi dalam satu komunitas sekolah, Ibu Fery juga berpartisipasi secara aktif dalam berbagi ilmu parenting pada orangtua melalui beberapa PAUD di sekitar tempat tinggalnya di daerah Cilandak.

Pada tahun 2014, Ibu Fery Farhati mendirikan Komunitas Rumah Pencerah (KRP) sebagai wadah pendidikan orangtua dan anak usia dini. Melalui komunitas ini, orangtua, guru dan masyarakat diharapkan dapat berperan aktif meningkatkan kualitas pengasuhan dan pendidikan untuk anak. Beberapa buku disusun dan diterbitkan oleh Komunitas Rumah Pencerah. Salah satunya adalah buku yang bertajuk “Menjadi Orangtua Cerdas” yang ditulis sendiri oleh Ibu Fery dan menjadi materi pelatihan bagi 1000 orangtua. Pada tahun 2018, KRP kembali menerbitkan buku Asah Asuh dan Permainan Edukatif Asah Asuh bagi orang tua.

Mendapat kesempatan menjadi istri Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, membantu Ibu Fery mengetahui dan memahami lebih dalam masalah-masalah kependudukan di Kota Kosmopolitan Ibu Kota Negara. Kota besar yang sibuk dengan banyak penduduk migran yang hidup berhimpitan dengan penghasilan terbatas. Mengemban peran baru dalam beberapa organisasi di tingkat provinsi DKI Jakarta yaitu sebagai Ketua Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), Bunda PAUD, Penasihat Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW), dan Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi DKI Jakarta, membuka jalan bagi Ibu Fery Farhati untuk bisa berkeliling ke seluruh wilayah DKI Jakarta dan mengenal dan bertemu dengan warga. Peran peran inilah yang membawanya bertemu dengan tokoh-tokoh perempuan penggerak yang telah bekerja dalam sunyi jauh dari hingar bingar berita di ibukota. Sosok-sosok wanita hebat yang bekerja dengan tulus dan tanpa pamrih menjaga keharmonisan keluarga dan lingkungannya.

Kiprah para wanita hebat ini perlu disebarluaskan sehingga semakin banyak yang terdorong untuk berbuat baik bagi sesama dan saling menguatkan sehingga Jakarta menjadi kota humanis dengan warganya yang saling terkoneksi dan optimis. Sejak tahun 2019, setiap tahun Ibu Fery menggagas Ibu Ibukota Awards yang memberikan apresiasi untuk sosok perempuan penggerak yang melakukan #AKSIHIDUPBAIK untuk kebahagiaan dan kesejahteraan keluarga-keluarga di Jakarta dan mensosialisasikannya melalui media sosial https://ibuibukota.id/, instragram IG @ibu.ibukota dan facebook ibu.ibukota. Tidak kenal lelah, Fery Farhati terus aktif dalam memberikan edukasi melalui media sosial yang populer di antara anak muda dengan membuat program “Kelas Sore” yang ditayangkan secara live melalui akun instagram @fery.farhati. Berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran para orangtua terhadap isu-isu sosial, kesehatan dan kesejahteraan keluarga. 

Sebagai ibu kota negara, DKI Jakarta ternyata masih belum bebas stunting, meskipun angka prevalensinya terendah dibandingkan provinsi lain. Menyadari bahwa stunting merupakan masalah yang kompleks, bersama TP PKK Provinsi DKI Jakarta Jakarta, Ibu Fery menggerakkan program BaGiMu (Bahagiakan anak, beri gizi seimbang, dan beri stimulasi yang baik) untuk mewujudkan Jakarta bebas stunting yang dilakukan dalam bentuk kolaborasi dengan berbagai pihak untuk melakukan aksi nyata di masyarakat, salah satunya melalui berbagai webinar yang diikuti oleh masyarakat Jakarta. 

Program BaGiMu merupakan upaya peningkatan kesadaran dan pengetahuan kepada masyarakat untuk dapat membahagiakan anak, bagaimana mendapatkan dan memberikan nutrisi pada anak. Nutrisi tidak harus mahal, yang terpenting adalah kualitasnya. Keluarga memiliki peran sangat penting untuk pencegahan dan penanganan masalah stunting pada setiap fase kehidupan. Kader PKK DKI sebagai unjuk tombak kegiatan PKK, bergerak terus menerus menyampaikan informasi kesehatan untuk mencegah dan menangani stunting dengan tepat. Selain mengedukasi tentang asupan gizi, kader PKK juga mendampingi para orangtua untuk menerapkan pola pengasuhan yang baik dengan memberikan stimulasi kepada anak, menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan yang baik. Orangtua harus mampu menerapkan pola pengasuhan yang baik bagi anak-anaknya dan memantau tumbuh kembang anak, sebagai pengasuh dan pendidik pertama dan utama tetapi juga perhatian, kasih sayang dan rasa aman serta ransangan terhadap mental, emosional, sosial dan moral, yang dapat dilakukan dengan BaGiMu.

Agar kondisi setiap keluarga di Provinsi DKI Jakarta dapat terus terpantau, Ibu Fery Farhati bersama TP PKK Provinsi DKI Jakarta dan Dinas PPAPP Provinsi DKI Jakarta menggagas sebuah aplikasi pendataan keluarga satu pintu yaitu Carik Jakarta. Carik Jakarta merupakan program berbasis aplikasi pendataan keluarga yang dibuat untuk mengumpulkan data keluarga secara komprehensif dan detail, dari data kependudukan, kesehatan keluarga, ekonomi keluarga, bangunan, hingga lingkungan. Dengan kelengkapan data tersebut, maka akan terlihat potret kesejahteraan setiap keluarga di seluruh wilayah DKI Jakarta.

Terakhir, pada tanggal 30 September 2022, Ibu Fery Farhati bersama TP PKK menerbitkan Buku “Dandang Betawi”. bersama Ibu Rusmiyati dan Chef Ragil Imam Wibowo @dapuragil (Yayasan Nusa Gastronomi Indonesia) mengumpulkan puluhan resep makanan dari pesisir utara hingga selatan Jakarta sebagai upaya menjaga kekayaan budaya kuliner masyarakat Betawi. Melalui buku resep ini, masyarakat Jakarta diharapkan berperan serta sebagai penyambung sejarah dan melestarikan kuliner Betawi yang beragam dan bergizi dengan menghidangkannya di meja makan keluarga. 

Keinginan yang kuat Ibu Fery Farhati untuk terus belajar dan untuk berbagi melalui praktik baik demi kesehatan dan kesejahteraan keluarga Jakarta merupakan inspirasi bagi keluarga besar Universitas YARSI yang memiliki semangat yang sama berbagi ilmu pengetahuan melalui kegiatan pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang berkualitas. 

Universitas YARSI merupakan Perguruan Tinggi Swasta yang berlokasi di Jakarta Pusat yang telah berdiri sejak 11 April 1967 dan memiliki visi Universitas YARSI adalah mewujudkan perguruan tinggi Islam yang terpandang, berwibawa, bermutu tinggi dan mampu bersaing dalam fora nasional maupun Internasional. Pada tahun ini, Universitas YARSI meraih peringkat 27 di Indonesia berdasarkan Times Higher Education (THE). Secara global, Universitas YARSI meraih peringkat 799 dari 1102 institusi global untuk.kriteria 3 SDG kesehatan dan kesejahteraan yang baik, peringkat 800 dari 1181 institusi global ubtuk.kriteria 4 SDG pendidikan yang berkualitas. 

Atas pengabdiannya yang tidak pernah lelah untuk mewujudkan masyarakat dan keluarga Jakarta yang sehat dan sejahtera dengan menjalin kolaborasi bersama berbagai pihak yang serupa dengan visi dan misi Universitas YARSI,  maka dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim Rektor Universitas YARSI memutuskan (SK Rektor no. 029/INT/SK/REK/UY/X/2022) untuk menganugrahkan penghargaan “ABDIMAS” kepada Ibu Fery Farhati, S.Psi., M.Sc.