Kelompok Milenial Sepakat dengan Erick Thohir Soal Potensi Digitalisasi Ekonomi

ANP • Monday, 10 Oct 2022 - 00:09 WIB

JAKARTA - Koordinator Bidang Digitalisasi Penggerak Milenial Indonesia (PMI), Rois Amin sepakat dengan pernyataan Menteri BUMN, Erick Thohir yang menyebut besarnya potensi digitalisasi ekonomi yang nilainya diperkirakan mencapai ribuan triliun pada 2030 mendatang.

Menurut Rois, pernyataan Erick sangat tepat mengingat perkembangan era digital yang kian masif di segala lini kehidupan. Rois menilai, era digitalisasi mampu mengubah pola hidup dan aktivitas masyarakat. 

Menurut Rois, proses digitalisasi ini merupakan proses perubahan sosial yang masif, cepat, dan multidimensional. Keberlangsungan proses ini harus diiringi dengan kesadaran dari penggunanya. Khususnya dalam memanfaatkan digitalisasi ekonomi yang menjadi tantangan sekaligus peluang di masa mendatang.

"Digitalisasi akan menjadi tantangan jika tidak dimanfaatkan dengan baik, dan menjadi peluang jika pengguna memanfaatkannya dengan baik. Cara kerja dunia sudah berubah," ujarnya kepada redaksi, pada Minggu (9/10).

Lebih lanjut, Rois menilai bahwa digitalisasi memiliki peluang yang sangat besar jika dioptimalkan dengan baik. Hal itu selaras dengan kebutuhan digital talent di Indonesia sebanyak 9 juta orang untuk 15 tahun ke depan. 

Menurut catatan Rois, World Economic Forum (WEF) memprediksikan pada tahun 2025 akan ada 85 juta pekerjaan yang tergantikan karena automasi. Selanjutnya akan muncul pekerjaan baru dengan integrasi keterampilan manusia, mesin, dan algoritme.

Sementara itu, masih kata Rois, berdasarkan hasil laporan IMD World Competitiveness Center 2022, daya saing digital Indonesia tahun 2021 berada pada peringkat 53 dari 64 negara di dunia. Peringkat tersebut juga berada jauh di antara negara ASEAN, seperti Singapura (5), Malaysia (27), maupun Thailand (38).

"Berdasarkan data di atas, masyarakat kita belum cukup siap untuk beradaptasi dengan digitalisasi. Akan tetapi, masyarakat kita cukup mumpuni jika mendapat bimbingan dan pelatihan dari pemerintah," imbuhnya.

Oleh sebab itu, Rois menyambut positif upaya Erick Thohir dalam membentuk kualitas sumber daya yang mampu berdaya saing global serta mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat.

"Pak Erick ini selalu mampu membaca peluang masa depan. Beliau sangat mumpuni dalam rangka menyiapkan sekaligus mencetak sumber daya manusia yang berdaya saing global dan mampu menjadi produsen di tengah gempuran cepatnya arus teknologi," pungkasnya.

Sebelumnya, Erick Thohir menyebut besaran potensi digitalisasi ekonomi. Sebagaimana yang kerap ia sampaikan, potensi dari ekonomi digital mencapai ribuan triliun rupiah pada 2030.

"Digitalisasi ekonomi kita tahun 2030 mencapai Rp 4.500 triliun, angka yang luar biasa. Apakah itu turunannya e-commerce, payment system dan lainnya, 4.500 triliun (pada 2030) itu tidak lama lagi, potensi terbesar se-Asia Tenggara di 2030,” tutur Erick dalam forum Silaturahmi Kerja Nasional Masyarakat Ekonomi Syariah (Silaknas) 2022, Sabtu (8/10).

Erick Thohir juga mengingatkan agar Indonesia tidak hanya menjadi penonton. Salah satu yang ia contohkan adalah untuk industri halal, hingga saat ini Indonesia hanya menjadi target pasar. 

"Kita masih tertinggal yang namanya pembangunan industri halal, kita hanya menjadi bangsa yang konsumtif hari ini. Kita bicara digital ekonomi, ekonomi Islam, kita hanya menjadi market dan kita selalu bangga ketika kita menjadi market bukan menjadi pemain," tuturnya.

Harapannya persiapan segala instrumen terutama sumber daya manusia pada masa digitalisasi ekonomi ini, menjadikan Indonesia baik dari sisi pemerintah beserta seluruh masyarakatnya sebagai negara yang terlibat dalam segala momentum penting kemajuan dunia di tahun-tahun yang akan datang.

Belajar dari apa yang telah dilewati serta perencanaan jangka panjang, segala bentuk pengupayaan ini tertuju agar nantinya Indonesia dapat secara maksimal meraih berbagai macam peluang dan menciptakan kesiapan Indonesia dalam era digital.