USAID Kolaborasi Libatkan Local Champion Papua untuk Suarakan Aspirasi kepada Pemerintah Daerah

ANP • Friday, 7 Oct 2022 - 13:40 WIB


Jayapura -  Pelatihan Kebijakan (Policy Bootcamp) bagi Para Local Champion Provinsi Papua dilaksanakan di Hotel Horison Kotaraja selama 5 hari mulai dari tanggal 3 s.d 7 Oktober 2022 yang diikuti oleh 20 Local Champion Provinsi Papua di Kota & Kabupaten Jayapura yang terdiri dari Pemuda, Perempuan dan Disabilitas. Policy Bootcamp ini merupakan bagian dari Program USAID Kolaborasi, sebuah proyek 5 tahun senilai 10,2 juta USD yang didanai langsung oleh U.S. Agency for International Development (USAID) dan diimplementasi oleh Yayasan Wahana Visi Indonesia (YWVI).

Program USAID Kolaborasi akan mendorong terciptanya kerjasama antara masyarakat dan pemerintah lokal Papua dengan cara meningkatkan kapasitas pemerintah dalam mengelola rencana, anggaran, pengawasan, dan evaluasi, serta mendampingi pemerintah lokal dalam pelibatan Orang Asli Papua (OAP) dalam proses pembangunan guna terciptanya transparansi dan akuntabilitas di provinsi Papua dan Papua Barat. Tujuan dari program ini adalah untuk mengoptimalkan dana Otonomi Khusus provinsi Papua dan Papua Barat untuk meningkatkan kesejahteraan Orang Asli Papua melalui tata kelola pemerintahan yang baik. 

Dalam pelaksanaan program USAID KOLABORASI, Kitong Bisa Foundation (KBF) bertanggung jawab dalam pelaksanaan Policy Bootcamp. Policy Bootcamp adalah ajang untuk menyelaraskan perencanaan yang ada di daerah mulai dari desa hingga provinsi, sampai ke tingkat pusat. Hal ini dilakukan dengan cara merangkum perihal diskusi ditingkat Kampung, Distrik, Kabupaten, hingga Provinsi dan dibawakan pada diskusi kebijakan di tingkat pusat. Di Pusat dilakukan Bootcamp yang dilakukan secara intensif yang bertujuan untuk mempertemukan partisipan dengan para pemangku kebijakan ataupun individu-individu yang memiliki ekspertis dalam proses pembuatan kebijakan.

Melalui policy bootcamp, peserta diharapkan mendapatkan pengalaman belajar mendalam yang mencakup keseluruhan aspek yang berkaitan dengan pemerintahan maupun proses pembuatan kebijakan.

Sebelumnya pada tanggal 28 - 30 September 2022 telah dilakukan finalisasi Modul Policy Bootcamp oleh para trainer dari Jakarta, Papua dan Papua Barat yang ahli sesuai dengan bidangnya dari berbagai lembaga, termasuk BAPPENAS.

Kegiatan Policy Bootcamp secara resmi dibuka oleh; Peter Fonatoba dari Bappeda Provinsi Papua, Rikard Wawo mewakili Wahana Visi Indonesia dan Jouhannes Faidiban selaku Direktur Utama Kitong Bisa Foundation. Hadir pula Bappeda Kota Jayapura dan beberapa SKPD lainnya.

Dengan materi-materi penunjang dan praktik yang diberikan pada pelatihan ini harapannya peserta mendapatkan pemahaman-pemahaman terkait masalah yang terjadi di lingkungannya, sehingga nantinya dapat menyuarakan aspirasi masyarakat dan memberikan solusi pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) mulai dari tingkat kampung, distrik/kecamatan, kabupaten hingga tingkat Provinsi, khususnya Musrenbang Otsus sehingga program yang dibuat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Melihat manfaat dan dampak dengan adanya kegiatan Policy Bootcamp ini, Bappeda Provinsi Papua Peter Fonatoba berpesan kepada para Local Champion agar mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh."Mari kakak-kakak ikuti acara ini sampai selesai, karena kegiatan ini sangat baik agar nantinya dapat mengawal kebijakan pemerintah," Ujarnya.

Secara umum Maria perwakilan dari Wahana Visi Indonesia menjelaskan harapan dari adanya program ini. "USAID Kolaborasi adalah pogram yang digarap untuk meningkatkan percepatan kesejahteraan Orang Asli Papua (OAP) dengan mengoptimalkan implementasi otonomi khusus di Wilayah Papua & Papua Barat," Jelas Maria 

Direktur Utama Kitong Bisa Foundation Jouhannes Faidiban menjelaskan, dengan adanya kegiatan Policy Bootcamp ini, para Local Champion dapat mengerti proses-proses dalam pembuatan kebijakan di pemberintahan dan menyampaikan aspirasi mereka.

"Dengan adanya Policy Bootcamp ini, harapan kami para Local Champion yang nanti akan ikut dalam musyawarah mulai dari tingkat kampung hingga Provinsi, betul-betul bisa mewakili aspirasi masyarakat dan menuangkan pikirannya sesuai dengan kebutuhan yang ada di masyarakat dan dapat membantu mewujudkan kesejahteraan masyarakat," Ujar pria asal Manokwari tersebut.

Untuk memudahkan para Local Champion dalam menyampaikan aspirasi, Kitong Bisa Foundation bersama Telkom, membangun aplikasi yang dinamakan SINDI (Aspirasi Nyata Daerah Indonesia). Aspirasi-aspirasi yang terserap dalam aplikasi tersebut akan menjadi preferensi bagi Local Champion untuk menyampaikannya pada musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang).

Kegiatan yang berlangsung selama lima hari ini, ditutup dengan kehadiran Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi, Pendidikan dan Daerah Terluar Billy Mambrasar, , Bappeda Provinsi, Bappeda Kota dan Kabupaten Jayapura. Dan, turut dihadiri secara online oleh Pemerintah Daerah Merauke serta Asisten Pemerintahan dan Kesra Kota Ambon.

Mewakili Pemerintah Pusat, Billy Mambrasar  mengapreasiasi kegiatan USAID Kolaborasi. Menurutnya, program ini akan sangat membantu untuk memastikan kebijakan yang dibuat di pusat sesuai dengan aspirasi masyarakat. Penggunaan Aplikasi Sindi juga akan menjadi Prototipe di Papua dan harapannya akan digunakan oleh seluruh Local Champion se-Indonesia.

Untuk diketahui, USAID bekerja dengan Pemerintah Indonesia, para pemimpin lokal, sektor swasta, masyarakat sipil, dan mitra pembangunan lainnya untuk memperkuat tata kelola pemerintahan yang demokratis, keberlanjutan lingkungan hidup dan kesehatan.