I3L dan iSB Raih Kemenangan dalam Global Impact Challenge di Univeristy of Canterbury

AKM • Tuesday, 4 Oct 2022 - 18:58 WIB

Jakarta - Kondisi di dunia saat ini sedang mengalami tantangan besar pada sektor pariwisata salah satunya di Canterbury. ChristchurchNZ sedang mencari solusi inovatif yang dapat mereka terapkan, Melihat masalah ini University of Canterbury menyelenggarakan Global Impat Challenge (GIC) untuk mengajak mahasiswa-mahasiswi mengatasi masalah ini, dan memberikan solusi yang inovatif. 

I3L dan I3L School of Business (iSB) bersama dengan Mahasiswa Selandia Baru dan Siswa Malaysia berkolaborasi untuk menangani salah satu tantangan ChristchurchNZ. Kompetisi ini diselenggarakan dari tanggal 19 September hingga 30 September 2022 lalu.

Humas dari i3L dan i3L School of Business Azalia Imani mengatakan kegiatan ini merupakan tantangan unik, yang memungkinkan mahasiswa i3L dan ISB memecahkan masalah terbesar yang dihadapi Sektor Pariwisata di Canterbury. Azalia juga menjelaskan bahwa Mahasiswa i3L dan iSB menyabet juara 1 dan juara 2 dalam Kompetisi ini.

“Tantangan berjalan selama dua minggu dengan waktu yang fleksibel agar sesuai dengan jadwal mahasiwa dan tidak mengganggu pembelajaran mahasiwa. Mereka mendapatkan pembinaan dari staf UCE dan pendampingan dari pakar industri. Ini adalah kesempatan sempurna untuk bertemu dengan beberapa orang baru, mengasah keterampilan mahasiswa iSB dan i3L, dan membangun Portfolio”, tutur azalia dalam keterangan tertulis, Jakarta, Selasa ( 4/10).

Azalia Imani menambahkan bahwa generasi muda sekarang ini, khususnya murid dari i3L dan iSB memiliki keunggulan tersendiri dibanding generasi sebelumnya. 

“ Mahasiswa dan Mahasiswi kami saat ini, memiliki kemerdekaan untuk mengembangkan inovasi mereka, dan tidak dibatasi secara ruang fisik, merupakan satu kebanggaan bagi kami melihat mahasiswa dan mahasiswi dapat memenangkan kompetisi ini, sehingga dapat menjadi kekuatan pendorong yang besar untuk generasi selanjutnya dalam mewujudkan prestasi mereka,” jelasnya.

Sementara itu,  salah satu pemenang lomba ini dari jurusan Business Entrepreneurship -iSB, Yash Rama Saputra  mengaku bahwa alasannya mengikuti lomba ini tidak hanya sekedar mendapatkan gelar juara. Dengan mengikuti kompetisi Intenrasional seperti ini diharapkan dapat memperbarui wawasan dan mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan di perkuliahan.

“Selain mengikuti lomba kami ingin mempelajari teknik baru yang nantinya dapat digunakan di lomba lain juga. Terlebih lagi, cakupan materi untuk kompetisi ini cukup luas, jadi tidak jarang kami belajar saat kompetisi sedang berlangsung,”  jelas Yash.

Kemudian, Yash menyampaikan bahwa gagasan mereka  adalah teknologi sebagai konsentrasi utama dalam pengembangan sektor wisata di Canterbury untuk mendorong terjadinya pembuatan apllikasi bernama T-Active (Tiaki Active). T-Active sendiri menurut Yash memiliki tugas sebagai teknologi interaktif untuk para wisatawan  sebagai aplikasi navigasi dalam memandu wisatawan dengan cara yang menghibur. 

“Keberadaan  T-Active sendiri ditujukan untuk melakukan percepatan digitalisasi pada sektor wisata Canterbury,” tuturnya.

Lebih lanjut, Yash menyampaikan harapan dari mengikuti perlombaan ini adalah bahwa ilmu dan berbagai fasilitas yang telah disediakan oleh iSB dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin sebagai bekal dalam menghadapi berbagai tantangan di Global Impact Challenge (GIC). 

“Seluruh  mahasiswa baru diharapakan dapat mengamalkan Visi misi iSB dalam segala tindakan sebagai bekal meraih prestasi,” tandasnya.