Tragedi Stadion Kanjuruhan, PKS: Potret Buram Sepakbola Indonesia

MUS • Sunday, 2 Oct 2022 - 12:48 WIB

Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI dari fraksi PKS, Fahmi Alaydroes merespon tragedi kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, yang mengakibatkan sekitar 127 supporter meninggal dunia, Sabtu (01/10/2022).

Menurut Fahmi, tragedi di stadion Kanjuruhan, Malang sangat memilukan. Ratusan warga pecinta sepakbola meregang nyawa.

"Para suporter berdesakan, berhimpitan, bertubrukan dalam keadaan panik dan sesak nafas menghindari halauan dan gas air mata dari pihak keamanan," pungkasnya.

Ini, tegas Fahmi, potret buram dunia sepakbola Indonesia. Salah satu olahraga yang seharusnya menjadi spirit perdamaian, persatuan, dan sportifitas justru berkembang menjadi ajang keributan, permusuhan, dan keonaran.

"Potret buruk rupa juga semakin mencoreng wajah aparat keamanan atau kepolisian. Tiada antisipasi dan penanganan keamanan yang siap siaga. Malah, melakukan tindakan penanganan yang justru menimbulkan kekacauan dan kepanikan," ungkapnya.

Padahal, imbuh Fahmi, sudah jelas dalam aturan Federasi Sepak bola Dunia (FIFA) dalam hal menangani keamanan di stadion, tidak boleh menggunakan gas air mata. 

"Wajah Indonesia di mata dunia semakin suram dan memalukan. Sebagai wujud tanggung jawab dan menjunjung tinggi moralitas, sebaiknya ketua PSSI meletakkan jabatannya, mundur! Berikan kesempatan kepada yang lain, yang lebih mampu," tandas Anggota DPR RI asal Dapil Jawa Barat V ini.

Pemerintah, kata Fahmi, harus secepatnya melakukan perbaikan dan pembenahan menyeluruh, agar dunia sepak bola kita kembali berjaya seperti masa lalu, puluhan tahun yang lalu. 

"Turut berduka dan berdoa untuk mereka yang tertimpa musibah dan duka," ungkap Fahmi mengakhiri.